Baru-baru ini terungkap bahwa seperempat bagian orang Inggris berpikir bahwa hidangan pesawat lebih buruk dari makanan kantin sekolah dan rumah sakit, lapor NZ Herald (26/4/17)
Survei pada 1000 orang Inggris juga menyebutkan seperlimanya percaya sajian tak enak adalah hal terburuk dalam penerbangan jarak jauh. Sedang lebih dari 50% menyatakan tidak suka makanan yang dihidangkan di pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan seperlimannya mengatakan menu yang dibuat oleh chef ternama akan menjadikan sajian pesawat lebih menarik. Juga setengah responden percaya sajian pesawat tidak bisa lebih baik dari kualitas restoran. Disimpulkan ada 3 keluhan besar yaitu tampilan makanan yang tidak menarik, kesegaran dan ukuran porsi.
Melihat hal tersebut, pada 25-26 April 2017, maskapai Air New Zealand hadirkan restoran pop-up bertema 'This Is How We Fly' di Soho, London. Semua menu sajian dirancang oleh chef Selandia Baru juga pemilik restoran, Peter Gordon.
![]() |
Jo Copestake, Air New Zealand General Manager UK and Europe juga mengatakan "Di Air New Zealand kami mengutamakan penerbangan jarak jauh jadi menghadirkan makanan lezat hanya satu elemen dari pengalaman terbang."
"Temuan survei menarik tapi saya duga mereka belum bepergian bersama kami. Terbang seharunya dinikmati, bukan sesuatu yang diderita!," tambah Copestake.
Beberapa orang yang telah mencicip sajian di restoran pop up 'This Is How We Fly' mengatakan bahwa sajiannya lezat."Saya tidak percaya ini, makanannya lezat, dan mungkin setara dengan apa yang saya bayar di restoran," komentar seorang pengunjung.
![]() |
Yang lain mengatakan selalu tertarik mencoba makanan baru dan Soho menyajikan sesuatu yang hebat. Tidak pernah berpikir oleh mereka makanan pesawat bisa sangat lezat.
"Orang akan berkesempatan mencicip canapes Air NZ yang dibuat dengan bahan tersegar dan terbaik . Mereka juga bisa mencicip beberapa wine terbaik dari kebun anggur Selandia Baru, Villa Maria," tutup Copestake. (ani/odi)