Hangatkan Tubuh dengan Suutei Tsai, Teh Susu Mongolia yang Gurih

Jakarta - Sajian teh khas Mongolia ini biasa disajikan untuk menyambut tamu. Teh susu yang hangat ini rasanya sedikit gurih. Enak dihirup hangat!

Wilayah di Asia Timur ini berbatasan dengan Rusia dan China. Kerajaan Mongolia dibangun oleh Genghis Khas, tokoh yang ternama karena keberaniannya. Sikap ramah penduduk Mongolis ditunjukkan dengan suguhan Mongolian Milk Tea atau Suutsei Tsai. Sering disebut sebagai Mongolian salty tea karena rasanya yang gurih.

Foto: VCG - China Daily

Bahan pembuat teh ini sangat sederhana. Air, susu, teh dan garam. Teh yang dipakai berupa teh hijau atau teh hitam. Umumnya teh yang dipakai bukan jenis teh mahal tetapi teh blok yang murah.

Kadang-kadang ditambahkan mentega, millet atau rempah lain sesuai selera dan kebiasaan tiap orang. Pembuatannya juga mudah. Air direbus bersama teh kemudian ditambahkan susu dalam jumlah yang sama dengan teh. Diberi seidkit garam dan didihkan lalu disajikan.

Foto: VCG - China Daily

Sejak dulu kala teh ini jadi andalan untuk menghangatkan tubuh bagi masyarakat Mongolia. Susu yang digunakan tidak selalu susu sapi, kadang susu onta, yaks atau kambing.

Bagi orang Mongolia yang tak punya produk minuman beralkohol, teh susu ini jadi minuman andalan selain air putih. Sebenarnya ada banyak jenis teh susu yang sudah dikenal sejak 1300 tahun silam.

Menurut china daily (21/4) kadang ditambahkan jujube. Bahan ini berkhasiat menghentikan pendarahan dan insomnia. Abaga ditambahkan untuk menyembuhkan flu. Mereka biasa menambahkan tanaman obat atau rempah untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan serta menambah rasa.

Foto: VCG - China Daily

Teh susu Mongolia ini rasanya agak aneh karena asin atau gurih. Orang Mongolia biasa menikmati di pagi hari, di siang hari dan saat menyambut tamu.

Teh ini juga tak disajikan dalam cangkir-cangkir tetapi dalam mangkuk keramik. Umumnya saat disajikan pada tamu selalu dilengkapi dengan aneka kue-kue, dumpling atau jajanan. (odi/odi)