Artis Ini Ubah Ransum Tentara Jadi Sajian Restoran Bintang Michelin

Jakarta - Henry Hargreaves kembali bikin karya mengagumkan. Setelah abadikan makanan terpidana mati kini ia ubah ransum tentara jadi hidangan mewah.

Potongan dadu pir, kopi dan minuman bubuk mungkin tidak akan Anda temui di menu restoran fine dining ternama di dunia. Karena makanan itu makanan ransum tentara perang atau MRE (Meals Ready to Eat) atau makanan instan.

Foto: Henry Hargraves

Tidak mengherankan, makanan ini tidak disukai bahwa diberi julukan 'makanan yang ditolak semua orang'. Namun di tangan Chuck George, Jimmy Pham, dan fotografer makanan asal Brooklyn, Henry Hargreaves makanan ini jadi berbeda, lapor Food And Wine ( 17/4/17).

MRE untuk prajurit atau tentara yang sedang bertugas tersebut justru jadi sumber inspirasi hidangan artistik. Ketiganya memutuskan membuat proyek menyajikan bekal para tentara dari berbagai negara di dunia dalam tatanan hidangan restoran bintang Michelin. Disajikan di atas piring keramik indah.

Foto: Henry Hargraves

Mereka merobek paket ransum, mengeluarkan isinya mulai dari daging kalengan hingga minuman bubuk. Kemudian diiris, dipotong, dibumbui dan ditempatkan secara hati-hati di piring cantik sehingga tampak seperti menu restoran kelas atas.

Ransum serdadu China berupa mie instan tuna ditata cantik dengan tetesan saus jeruk pedas di atas piring putih. Kemudian makanan tentara Prancis, biskuit tawar dengan energy bar disusun berpadu dengan warna talenan kayu. Adalagi prune bar dengan selai apel yang dibumbui olesan keju leleh artistik di atas piring hitam terinspirasi bekal tentara Rusia.

Foto: Henry Hargraves

Eksperimen seni makanan ini bukan yang pertama bagi Hargraves. Sebelumnya ia juga mendokumentasikan bekal yang disiapkan untuk kiamat dan makanan terakhir terpidana mati.

Semua karya Hargraves membawa pesan tersendiri. Proyek kali ini menyoroti fakta ironi bahwa pemerintah memberi warga negara mereka yang pemberani, makanan yang paling tidak menarik.

Foto: Henry Hargraves

"Dengan proyek ini kami ingin menata kembali hidangan dengan tatanan sajian restoran bintang Michelin. Pada intinya, mengambil ide bahwa makanan terburuk, disediakan untuk orang paling berani. Kami ingin, secara visual membuatnya naik pangkat seolah itu disajikan di restoran yang paling dihormati di dunia," tutup Hargraves. (msa/odi)