Naiknya citra Tokyo sebagai tujuan kuliner dunia tak lepas dari peran ramen yang disukai banyak pencinta makanan. Sampai-sampai dua restoran ramen mendapat bintang di panduan makan Michelin yang bergengsi.
Tsuta jadi restoran ramen pertama yang mendapat satu bintang Michelin dalam Michelin Guide Tokyo 2016. Setahun berselang, Tsuta masih mempertahankan posisi tersebut. Restoran ramen lainnya, Nakiryu, menyusul jejak Tsuta dengan mendapat satu bintang untuk pedoman tahun 2017.
![]() |
Himi selama ini dikenal sebagai kota sangat sepi. Klaim terkenalnya bahwa Himi merupakan kampung halaman dari salah satu pembuat komik Doraemon, Fujiko Fujio A.
Meski begitu, Tonjinchi mampu memicu keramaian. Di depan restoran bisa terlihat antrean orang yang menunggu giliran masuk, sebut laporan Rocketnews24.
![]() |
Apalagi dulunya restoran Tsuta dan Nakiryu sempat jadi pemenang Bib Gourmand. Sehingga bukan tak mungkin Tonjichi bisa naik ke tingkatan tersebut nantinya.
Mengenai menunya, andalan Tonjinchi berupa Himi Niboshi Ramen yang dijual seharga 800 yen (Rp 98.000). Ramen memakai kaldu dari sarden yang berwarna kecokelatan. Citarasanya disebut-sebut sangat ringan dan segar, tanpa terdeteksi bau ikan tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penambahan topping sedikit demi sedikit pada ramen, menghasilkan sajian yang nikmat. Tak salah jika Tonjinchi bisa menarik selera warga lokal maupun internasional. (ani/odi)