Foodies Jepang yang penasaran mengantre didepan salah satu restoran di Tokyo untuk mencicip hidangan langka. Ramen dengan topping cacing dan jangkrik goreng.
Dalam waktu sekitar 4 jam, restoran Ramen Nagi telah menjual habis 100 mangkuk mie tsukemen serangga yang telah disiapkan untuk acara pada hari Minggu, lapor Reuters (10/4/17) .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tsukemen serangga hadir dengan topping sekitar selusin jangkrik dan cacing kecil. Lengkap dengan sup yang telah dibumbui dengan bubuk jangkrik, belalang juga ulat .
"Serangganya digoreng, jadi sangat renyah, tidak terasa aneh. Justru mirip seperti udang goreng renyah," ujar Anri Nakatani, mahasiswa 22 tahun, salah satu pengunjung restoran.
Acara ini diselenggarakan oleh pemilik restoran dan Yuta Shinohara (22) yang berantusias siapkan program makan serangga di Tokyo. Sebelumnya, ia juga turut andil dalam sajian cokelat, kue dan cocktail bertema serangga untuk Valentine dua bulan lalu.
![]() |
Shinohara sudah mulai makan serangga sejak kecil. Ia ingin mempromosikan alternatif budaya makan ini lewat ramen, sajian Jepang populer ke seluruh Jepang juga dunia.
"Melalui ramen, saya ingin menyebarkan bagaimana senang dan lezatnya menyantap serangga," jelas Shinohara.
Untuk paket lengkap, Anda butuh membayar 3000 yen (Rp. 360.000). Paket termasuk tsukemen serangga, semangkuk nasi dengan jangkrik, spring roll isi cacing goreng, dan es krim dari bubuk serangga. Untuk ramennya saja seharga 1500 yen (Rp. 180.000).
Serangga sendiri telah dimakan di banyak negara, seperti China, Ghana, Meksiko, dan Thailand. Orang pribumi asli Australia juga telah menjadikan serangga sebagai sumber protein secara turun menurun.
![]() |
Serangga juga merupakan bagian dari masakan tradisional Jepang di daerah pedesaan. Namun, sedikit penduduk kota yang punya kesempatan mencobanya.
Turis dari California, Steve Lee, yang ikut menikmati ramen unik ini mengatakan tsukemen serangga masih butuh waktu untuk sampai di Amerika.
"Ramen mulai terkenal di California, jadi mungkin inovasi baru ini akan diterima 10 tahun atau mungkin 5 tahun lagi," ujar Steve.
(adr/odi)