Ini 4 Tips dari Latte Artist untuk Bikin Latte Art yang Instagrammable

Ini 4 Tips dari Latte Artist untuk Bikin Latte Art yang Instagrammable

Maya Safira - detikFood
Minggu, 09 Apr 2017 14:12 WIB
Ini 4 Tips dari Latte Artist untuk Bikin Latte Art yang Instagrammable
Foto: iStock
Jakarta - Semakin banyak orang yang mengunggah gambar kopi dengan latte art cantik di Instagram. Supaya hasil foto menarik, ikuti tips bikin latte art ini.

Latte art membuat kopi semakin menggugah untuk difoto dan diunggah dalam Instagram. Kreasi ini terbuat dari susu hangat yang dihias pada permukaan espresso.

Jika ingin membuat latte art yang menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Luke Shilling, latte artist Australia yang memenangkan banyak penghargaan, berbagi tipsnya kepada Metro.co.uk (7/4) untuk membuat latte art bagus dan layak masuk Instagram.

1. Karaf

Foto: iStock
Selalu sesuaikan ukuran karaf (jug) dengan cangkir kopi. Ini akan membuat Anda punya cukup susu untuk mengisi cangkir. Gunakan juga karaf dengan ujung runcing untuk menuang susu. Karena Anda lebih bisa mengontrol bagaimana dan dimana susu akan bercampur dengan espresso.

2. Cangkir

Foto: iStock
Sama seperti karaf, cangkir juga punya beragam bentuk dan ukuran. Cangkir yang tepat untuk latte art punya bagian dinding melengkung dan area permukaan besar. Ini akan membuat susu mengalir bebas ke espresso dan memberi banyak ruang bagi pola latte art berkembang.

3. Susu

Foto: iStock
Susu haruslah pas, tidak terlalu encer atau terlalu kental. Bila terlalu encer, latte art tidak terbentuk. Sementara terlalu kental memicu gumpalan susu di permukaan. Anda perlu memanaskan susu sampai konsistensi seperti tuangan krim atau cat basah.

Latte art juga tidak hanya bisa memakai susu. Alternatif seperti susu almond dapat digunakan. Ini bisa memberi jejak rasa kacang pada kopi.

4. Tangan

Foto: iStock
Tangan mengontrol seberapa cepat susu masuk ke dalam cangkir. Seperti susu, tangan bisa terlalu lambat atau justru cepat. Perlu kecepatan tepat dimana susu mengalir tanpa terlalu mengguncang krim. Inipun bisa menyebabkan pola latte art berkembang secara bertahap selama proses penuangan.

Tangan juga memungkinkan karaf bergerak dari satu sisi ke sisi lain untuk menciptakan efek berbeda. Perpindahan tersebut membuat desain berlekuk-lekuk seperti ular yang biasa dipakai dalam desain paling umum latte art, Rosetta.

Halaman 2 dari 5
(msa/odi)

Hide Ads