Tukang Roti di Venezuela Ditahan Karena Bikin Brownies

Jakarta - Venezuela menetapkan aturan, sebagian besar gandum harus untuk digunakan untuk roti.Empat tukang roti ditahan karena langgar aturan tersebut.

Sudah dilanda krisis ekonomi produk pangan dasar selama 3 tahun. Pemerintah Venezuela berusaha mengatasinya dengan menetapkan aturan 90% gandum harus diproduksi menjadi roti, bukan kue.

Presiden Nicolas Maduro telah mengancam akan mengambil alih bakery di ibukota Caracas sebagai bagian dari 'bread war' ini. Dia mengirim inspektur dan tentara ke lebih dari 700 toko roti untuk menegakkan aturan, lapor BBC (17/3/17).

Foto: Gettyimages/BBC

Sebagai hasil inspeksi, empat tukang roti dilaporkan telah ditahan karena langgar ketetapan.Dua dari empat tukang roti yang ditangkap karena menggunakan terlalu banyak tepung gandum untuk hal lain seperti croissant ham, roti manis, dan pastry lainnya.

Sedang dua lainnya, ditahan karena diduga membuat brownies dengan gandum.Meskipun dilaporkan, tepung gandum yang digunakan telah lewat tanggal kadaluwarsanya (best-by date).

Selain ditahan, dikonfirmasi bahwa telah ada 1 bakery di Caracas yang diambil alih oleh pihak berwenang selama 90 hari.

Foto: Gettyimages/BBC

Grup perwakilan tukang roti sendiri, Fevipan, protes dan meminta bertemu langsung dengan Presiden Nicolas Maduro, dan mengatakan sebagian besar toko tidak bisa terus menjalani bisnis mereka tanpa menjual produk dengan harga yang lebih mahal seperti pastry.

Foto: Gettyimages/BBC

Peraturan baru mewajibkan bakery di Caracas harus menggunakan 90% tepung untuk membuat roti, dan tidak lebih dari 10% tepung untuk membuat pastry dan kue.

Selain itu, bakery juga diminta menyediakan pasokan roti secara konstan sepanjang hari mulai pukul 7 pagi hingga 7 malam serta memastikan adanya roti keesokan harinya dengan menangguhkan roti dari hari sebelumnya.

(lus/odi)