Keju lezat dipasangkan dengan berbagai makanan misalnya dengan red wine dan burger. Makanan 3D-printed sendiri sudah pernah dilakukan pada cokelat dan permen gummy bear namun tekstur keju selama ini kurang cocok dicetak dengan printer 3D.
Namun sekelompok peneliti akhirnya berhasil melakukannya bahkan menciptakan keju dengan tekstur lebih lembut, elastis, dan lebih cair saat dilelehkan daripada keju varietas olahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikabarkan oleh Dailymail (17/3/17), tim dari sekolah pangan dan ilmu gizi Universitas College Cork (UCC) Inggris melakukan serangkaian uji pada keju 3D-printed mulai dari teksturnya, kemampuan meleleh, elastisitas, ketahanannya.
Bahan yang digunakan dalam printer 3D harus cukup cair untuk dapat mengalir melalui nozzle (mulut pipa) dan agar dibentuk sesuai keinginan.
Ilmuwan melelehkan keju pada suhu 75 derajat celcius selama 12 menit kemudian mengalirkannya dalam printer 3D komersil yang dimodifikasi.
![]() |
Mesin yang biasa mencetak plastik ini dilengkapi dengan injector (alat semprot) agar memungkinkan mencetak keju leleh.
Makanan yang dicetak dengan printer 3D, struktur mikronya dapat berubah karena pemanasan awal dan tekanan saat melalui nozzle.
Selanjutnya keju 3D-printedpun dibandingkan dengan keju olahan yang sudah dilelehkan juga. Hasilnya, keju 3D-printed 45-49% lebih lembut dari keju olahan.
Keju 3D-printed punya warna lebih gelap, lebih elastis dan lebih mudah dilelehkan, walau temperatur lelehnya hampir sama dengan keju olahan biasa.
![]() |
Perubahan jaringan protein selama dicetak dimungkinkan adalah sebabnya. Penemuan telah dipublikasikan dalam jurnal Science Direct.
Alan Kelly, professor di UCC sekaligus penulis penelitian, mengatakan, sebelumnya telah dicoba beberapa jenis keju dan ditemukan keju olahanlah yang memiliki hasil terbaik.
Kelly dan rekan-rekannya saat ini sedang mencoba berbagai produk susu lainnya untuk diuji coba dengan printer 3D. Walaupun begitu, ia tidak mengharapkan adanya perubahan rasa pada produk.
Menurutnya temuan ini bisa jadi inspirasi para insiyur dan masih luas untuk dieksplorasi serta selidiki lebih dalam.
(adr/odi)