Rasa rumput laut (seaweed) terbilang khas dengan sentuhan umami, gurih, dan asin sekaligus. Aromanya juga unik karena sedikit mengingatkan akan makanan laut.
Umumnya rumput laut dijual dalam bentuk lembaran. Namun bisa juga dijadikan bubuk atau remahan lalu dicampurkan dalam kepingan keripik kentang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keripik kentang A berbentuk lembaran cukup tebal. Nampak bubuk rumput laut berkumpul di bagian tengah. Teksturnya empuk dengan jejak rasa umami khas rumput laut yang kurang kuat. Rasa kentangnya masih lebih dominan.
Sementara keripik kentang B berupa potongan kentang yang tipis. Kress! Teksturnya begitu renyah dengan sentuhan rasa rumput laut yang kuat.
![]() |
Terjejak pula rasa asin pada tiap kepingan keripik. Hal ini mungkin dipengaruhi bubuk rumput laut yang lebih banyak dibandingkan kepingan keripik kentang B.
Terakhir, kami mencicip keripik kentang C yang terbilang baru memasuki pasar Indonesia. Lembaran keripik kentang ini bergelombang. Taburan bubuk rumput lautnya hampir sama banyaknya dengan keripik kentang B.
![]() |
Mengenai tekstur, potongan keripik kentang ini lebih tebal. Sehingga kurang menghasilkan sensasi renyah enak saat digigit. Rasa rumput lautnya cukup kuat namun dengan sedikit sentuhan manis.
Nah, usai mencicipi ketiganya, detikFood paling cocok dengan keripik kentang B. Disamping teksturnya renyah, rasa khas rumput lautnya juga terjejak kuat. Kress!
(adr/odi)