Di Suriah, Halloumi merupakan keju yang sering dimakan saat sarapan dengan tambahan minyak zaitun, strained labneh yoghurt, potongan sayuran dan roti.
Dilansir dalam Independent (08/03) Razan Alsous, suami dan ketiga anak-anaknya melarikan diri dari perang saudara di Suriah dan datang ke Yorkshire lima tahun yang lalu. Saat itulah ia berserta keluarganya sangat merindukan makanan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah itu, kemudian ia mencoba untuk mengubah moreish cheese dengan menggunakan bahan lokal yaitu susu Yorkshire. Kini, ia memiliki bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan modal Β£ 2.500 atau sekitar 40 juta-an dari pinjaman Badan Usaha Lokal, Alsous mampu meluncurkan Yorkshire Dama Cheese pada tahun 2014.
Sejak saat itulah Dama terus diproduksi hingga pada akhirnya di tahun 2016 mendapatkan pengharhaan World Cheese Award Gold Prize 2016 dan terpilih menjadi keju terbaik di tahun 2015 dalam Delicious Yorkshire Food Festival.
"Tidaklah mudah untuk bermukim di tempat baru ketika Anda tidak berencana untuk melakukannya. Karena saat sesampainya di sini saya merasa tidak memiliki teman bahkan relasi," kata Alsous.
Dalam proses pembuatannya, Dama cheese sebenarnya terbuat dari susu domba atau kambing. Karena orang Bedouins, orang-orang Arab nomaden ini tidak memiliki sapi di padang gurun. Akan tetapi secara komersial, saat ini sebagian besar Hallum cheese yang dipasaran terbuat dengan lebih dari 75 persen susu sapi. "Saya mulai bereksperiman dengan membuat keju dari 100 persen susu segar dari Inggris," tambah wanita 33 tahun ini.
![]() |
Setelah jadi keju, cara favorit Alsous menyajikannya adalah dengan makan halloumi cheese dengan salad dan hummus.
"Dama adalah penggalan kata dari Damaskus," kata Alsous. "Ini adalah kota dimana sata berharap akan ada perdamaian dan saya bisa kembali lagi ke Suriah. Dan semoga jalan Damaskus suatu hari nanti akan terbuka lagi," tutup Alsous. (lus/odi)