Perkiraan yang cukup suram untuk masa depan restoran India. Setidaknya lebih dari 17.000 restoran Idnia akan menghilang dari jalanan-jalanan terkenal, ungkap Yawar Khan, ketua perserikatan Asian Catering (ACFM) seperti dilansir dari Telegraph (23/02/17).
Yawar mengatakan bahwa masalah yang dihadapi pemilik restoran di Inggris, seperti kekurangan chef dan meningkatnya biaya produksi telah melanda pada sebagian restoran India di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tapi ancaman baru datang dari kegagalan banyak restoran merespon keinginan pelanggan dan mengabaikan teknologi modern yang akan menghancurkan sektor tersebut.
Meskipun dua restoran kari tutup setiap minggu, akan tetapi sektor ini secara keseluruhan tetap berkembang dengan penjualan dan pembukaan restoran baru.
AFC mewakili lebih dari 35.000 restoran berbau etnis dan layanan pesan antar di Inggris. Termasuk restoran India, Cina, Thailand, dan Malaysia. Tetapi tetap restoran India yang mendominasi berasal dari orang-orang Bangladesh.
![]() |
Sekitar sembilan dari sepuluh restoran kari di Inggris, dimiliki oleh orang Bangladesh.
"Orang Bangladesh-Inggris bisa sangat tertutup sehingga kami sulit untuk membawa kompetitor dari masakan etnis lain. Kami juga cukup lambat beradaptasi dengan peluang pemasaran baru, seperti platform media sosial," tutur Yawar.
Yawar mengakui bahwa pendapatnya ini mungkin tidak akan bisa diterima oleh semua komunitas orang Bangladesh yang mendirikan restoran di Inggris.
AFC sendiri selalu membuat acara tahunan yaitu Asian Curry Awards untuk mencari kari terbaik, dan mendorong serta menginspirasi chef generasi berikutnya dengan standar yang lebih tinggi.
"Selama bertahun-tahun kami telah menyarankan kepada banyak restoran untuk mengubah menu mereka menjadi lebih sederhana. Juga dengan menawarkan makanan yang jauh lebih ringan dan sehat. Memakai banyak ikan, sayuran, dan makanan autentik lainnya," pungkas Yawar. (msa/odi)