Menurut European Food Safety Authority, minyak kelapa sawit lebih karsinogenik dibanding jenis minyak nabati lainnya. Tetapi minyak ini masih sering digunakan pada produk makanan karena harganya relatif murah.
Tak terkecuali untuk perusahaan Ferrero asal Italia. Pihaknya menggunakan sekitar 185.000 ton minyak sawit per tahun untuk memproduksi selai cokelat hazelnut populer, Nutella.
![]() |
Bukan cuma soal kelapa sawit, unggahan foto Nutella di Reddit ini juga jadi bahan perbincangan. Foto ini menunjukkan komposisi Nutella jika dipisahkan berdasarkan jumlahnya. Terlihat kandungan gula mendominasi botol Nutella.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selalu suka olesan hazelnut cocoa (Nutella) dan sering menghabiskannya. Sampai suatu saat saya melihat bagian belakang kemasan dan tahu berapa banyak gula, minyak kelapa sawit, dan bahan sampah lainnya dalam produk ini," ujar McGeady seperti diberitakan www.independent.ie (1/2).
'Nutella' buatannya mengandung 82 kalori per 15 gram sehingga masih disarankan untuk dikonsumsi secukupnya. Tetapi kandungan gula halusnya dikabarkan lebih sedikit dibanding Nutella sungguhan.
![]() |
McGeady juga menggunakan pemanis alami dari kurma. Bahan lain yang digunakan dalam 'Nutella' McGeady antara lain hazelnut, biji bunga matahari, kacang mete, dan kakao Peru.
Menurutnya penggunaan kurma sebagai pemanis membedakan 'Nutella' buatannya dengan alternatif 'Nutella' lain yang sudah lebih dulu ada.
"Mereka (produsen) mengganti gula dengan madu, agave, atau pemanis lainnya yang pada dasarnya adalah gula dengan nama berbeda. Dan mereka mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak sayur. Tetapi kami tidak menggunakan minyak apapun," jelas McGeady.
Ia mengganggap 'Nutella' sehat buatannya adalah kesuksesan besar sejak diluncurkan tahun lalu. Tiap 360 gram olesan kemasan ini dijual 7.99 euro atau sekitar Rp 115.000 di toko online wyldsson.com. (adr/odi)