Yu sheng atau yee sang secara harfiah memiliki arti "ikan mentah". Namun, kata "yu" atau ikan, pengucapannya mirip dengan "kemakmuran". Karena itu, penyajian salad tersebut diharapkan bisa memberi keberuntungan di tahun baru.
"Yu sheng menjadi tradisi masyarakat Singapura saat Imlek," jelas chef Loy, Executive Chef dari Li Feng, Mandarin Oriental Jakarta kepada detikFood (24/01).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk bahannya, yu sheng menggunakan 17 macam racikan bahan. Mulai dari sayuran hingga manisan buah. Dan tak ketinggalan ada ikan serta kulit ikan yang jadi pelengkapnya.
"Ikan segar menjadi simbol dari kelimpahan. Tidak selalu salmon, Anda juga bisa menggunakan ikan tuna, lobster serta abalone. Yang penting bahannya mentah," jelas Chef asal Singapura ini.
Wortel, lobak, mentimun, jahe, leek, kol, bawang putih hingga kacang-kacangan dan juga taburan ubi yang ditata satu persatu dalam satu wadah. Semua tampil dengan perpaduan warna yang cantik.
![]() |
Dalam penyajiannya yeu sheng, semua bahan ditata satu per satu. Misalnya irisan lobak, wortel dan ubi serut yang diletakkan di bagian tengah. Kemudian disekelilingnya ditempatkan beragam bahan seperti jahe, mentimun, kulit jeruk, winter melon dan kacang-kacangan cincang.
Sementara itu irisan salmon segar, minyak, saus gula merah, kulit ikan goreng, kulit pangsit dan five spice powder.
Berbeda dengan yu sheng kebanyakan, chef Loy menambahkan kulit ikan goreng yang melambangkan identitas baru yang baik.
Yee sang toss menjadi bagian paling seru dari perayaan tahun baru Imlek. Keluarga dan kerabat berdiri sambil mengelilingi piring yu sheng. Nantinya proses pengadukan dilakukan bersama-sama sambil mengangkat salad tinggi-tinggi dengan sumpit.
![]() |
Untuk melihat proses meracik yu sheng, Anda bisa lihat video dari 20 detik berikut ini.
(lus/odi)