Mengonsumsi serangga masih dianggap hal yang tak lazim, bahkan menjijikkan untuk sebagian orang. Namun, ternyata mengonsumsi serangga banyak sekali manfaat dan khasiatnya untuk kesehatan.
Selain rendah kalori, serangga juga mengandung berbagai sumber protein yang tinggi dan kaya zat besi. Kini, mengonsumsi serangga mulai digemari sebagian orang. Banyak ahli yang berpendapat bahwa serangga merupakan sumber protein terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peternakan ini muncul setelah meningkatnya jumlah permintaan serangga sebagai makanan manusia. Petani mengatakan bahwa serangga jauh lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan daging sapi.
Walau beberapa orang masih berpendapat bahwa mengonsumsi serangga menggelikan, tapi ada banyak manfaat mengonsumsi serangga.
"Kami tidak perlu semua orang makan serangga," ungkap Robert Nathan Allen, pendiri dan direktur dari Little Herds. Sebuah organisasi edukasi non-profit di Austin, Texas, yang mempromosikan konsumsi serangga untuk manusia maupun pakan ternak.
![]() |
Walaupun begitu sebuah studi mengatakan bahwa penelitian atas serangga sebagai sumber protein berlebihan. Namun secara logika ternak serangga jauh lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan ternak sapi dan hewan lainnya.
Peningkatan jumlah permintaan serangga ini juga di dorong oleh laporan di tahun 2013 dari Food and Agriculture Organization of the United Nations pada kelangsungan konsumsi serangga untuk membantu mengatasi tingkat kelaparan di dunia.
Sejak saat itu, jumlah produsen makanan yang mengandung serangga terus meningkat. Dan peternakan serangga di Amerika Serikat terus bermunculan.
Pemerintah Amerika juga tidak melarang peredaran makanan serangga ini. Dinilai aman sesuai dengan ketentuan dan peraturan dari Food and Drug Administration.
![]() |
Stephen Swanson, pemilik peternakan serangga di Tomorrow's Harvest, mengatakan bahwa berternak serangga harus terus memeriksa kondisi air, makanan, suhu, aliran udara dan kelembaban di ruang bawah tanah tempat Stephen mengembangkan sekitar setengah juta jangkrik.
"Untuk membuat orang mau mengonsumsi serangga, kita harus mengedukasi mereka dengan fakta yang ada. Kita tidak bisa menyuruh orang mengonsumsi serangga begitu saja, kita harus menjelaskan alasan dibaliknya," pungkas Stephen Swanson. (ani/ani)