Orang Amerika Ternyata Lebih Suka Makan Keju Dibandingkan Minum Susu

Orang Amerika Ternyata Lebih Suka Makan Keju Dibandingkan Minum Susu

Sonia Permata Basoni - detikFood
Jumat, 20 Jan 2017 06:04 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Permintaan produk dari olahan susu sapi di Amerika selalu tinggi. Tetapi warga Amerika masih jarang meminum susu.

Rata-rata warga Amerika kini mengkonsumsi 16 kg keju dalam setahun. Jumlah yang cukup besar jika dibandingkan pada konsumsi keju pada tahun 1980. Namun, konsumsi susu terus menurun selama 6 tahun terakhir. Hal ini dilaporkan oleh Departemen of Agriculture, dan tren ini akan terus berlanjut di tahun 2017.
Orang Amerika Ternyata Lebih Suka Makan Keju Dibandingkan Minum SusuFoto: Getty Images

Dilansir dari foxnews (13/01/17), Bloomberg melaporkan bahwa banyak produsen susu sapi di Amerika menyalahkan penurunan ini. Karena orang lebih memilih minuman soda, jus, dan minuman non susu lainnya. Akan tetapi untuk keju penjualannya terus meningkat.

"Dalam industri minuman, ada lebih banyak pilihan. Tapi orang tidak bisa mengganti keju di pizza, jadi keju tetap menjadi konsumsi utama," ujar Matt Mattke, direktur tim penasehat di Diary Market 360 di Stewart Peterson Group, Wisconsin, kepada Bloomberg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun keju merupakan produk olahan susu sapi, akan tetapi banyak peternak sapi perah yang khawatir terlalu banyak memasok susu karena permintaan pasar menurun.
Orang Amerika Ternyata Lebih Suka Makan Keju Dibandingkan Minum SusuFoto: Getty Images

Keju bukanlah satu-satunya produk susu yang diminati, mentega juga menjadi produk yang lebih populer dari susu di Amerika. Bloomberg juga mengatakan bahwa popularitas pizza, mempengaruhi tingkat konsumsi keju. Contohnya ketika Pizza Hut dan Papa Jhon mengeluarkan pizza dengan bahan utama keju.

Dengan menurunnya permintaan pasar akan susu di Amerika, USDA mengatakan bahwa banyak peternak sapi perah harus membuang susu yang sudah basi atau tidak segar.

Popularitas diet paleo dan penelitian baru tentang pentingnya lemak sehat, telah membantu peningkatan konsumsi mentega di Amerika selama beberapa tahun terakhir ini. (odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads