Mendoan terbuat dari tempe yang diiris agak tipis dan digoreng dengan lapisan tepung. Makanan khas Banyumas, Jawa Tengah ini bernama mendoan diambil dari mendo yang berarti setengah matang atau lembek dalam bahasa Banyumas. Biasanya tempe digoreng cepat dalam minyak panas dengan cepat sehingga tidak matang sepenuhnya.
Walaupun mendoan berasal dari Jawa Tengah, camilan ini sudah menyebar luas ke berbagai kota termasuk Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ratih berjualan di jalan Kalibata Timur Raya yang tak jauh dari stasiun Pasar Minggu Baru. Walau baru mulai berjualan kurang dari 1 tahun, dagangan Ratih laris manis, terutama mendoannya. Biasa berjualan mulai pukul 3 sore, jualan Ratih sudah ludes pada pukul 7 atau 8 malam.
Ratih bercerita bahwa ia membuat adonan pelapis tempe mendoan sendiri dan tempenya, yang berjajar rapi terbungkus daun pisang, ia beli pagi hari dari Pasar Minggu. Adonan tersebut terbuat dari tepung, ketumbar. bawang putih dan garam.
![]() |
Sambil mengobrol, Ratih dengan cekatan terus melayani pembeli. Mulai dari membuka bungkus tempe, menyelupkannya sebentar ke adonan kemudian langsung digoreng dalam wajan berisi minyak panas. Memasak mendoan tak perlu waktu lama, cukup beberapa menit saja, sehingga Ratih baru akan menggoreng saat orang sudah memesan.
![]() |
Mendoan buatan Ratih dijual seharga Rp.2.500. Agak mahal kalau untuk makanan sekelas gorengan, namun karena ukurannya yang cukup besar dan rasanya memang enak tak heran bila laris.
Untuk menyewa tempat tak jauh dari stasiun itu, Ratih membayar Rp.200.000. Karena modal harian Rp.300.000 dan jika jualan habis ia bisa mendapat untung Rp.200.000. (ani/odi)