Jakarta - Gerobak dorong atau pikul tersebar di tiap sudut kota. Ada tahu goreng, hingga tempe goreng yang tipis renyah, enak dipadu dengan cabai rawit.
Orang Indonesia umumnya sangat menyukai gorengan sebagai camilan. Gorengan berukuran kecil ini sering disantap sebagai pengganjal perut di sore hari atau ketika tak sempat sarapan.
Penjual gorengan sangat mudah ditemukan di tepi jalan atau berkeliling dengan pikulan atau gerobak. Para penjaja makanan ini sudah menyiapkan adonan agak cair sebagai lapisan tepung untuk lapisan bahan yang mereka jual seperti pisang hingga tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: iStock |
Penjual gorengan gerobak biasanya menjajakan singkong goreng, tahu isi, tempe crispy, risol, ubi goreng hingga bakwan. Satu buah gorengan biasa dijual dengan harga Rp 1.000. Hampir semuanya jadi favorit banyak orang.
Sedangkan untuk gorengan pikulan punya variasi gorengan yang agak berbeda. Cireng, risol isi mie, bakwan gepeng dan tahu isi serta tempe goreng dengan balutan tepung yang agak tebal jadi ciri khasnya. Saat dikemas, gorengan selalu menggunakan kertas yang dibentuk sedemikian rupa untuk digunakan sebagai wadah.
 Foto: detikFood |
Gorengan yang gurih renyah makin enak dinikmati bersama dengan gigitan cabai rawit hijau. Walaupun rasanya enak, akan tetapi tentu Anda perlu memperhatikan kebersihan minyaknya. Gorengan dengan minyak berwarna kekuningan bisa Anda pilih, karena ini menandakan bahwa minyaknya masih baru.
 Foto: detikFood |
Tak sulit untuk mendapatkannya. Hampir di setiap sudut dan pinggiran jalan selalu ada yang menjual gorengan. Kalau sore ini mulai lapar, gorengan bisa jadi penolongnya!
(lus/odi)