Dikutip dari The Wall Street Journal (6/1), hal tersebut kabarnya hanya berlaku ketika seseorang menyiapkan makanan tak sehat. Ini berarti saat makanan yang disiapkan adalah hidangan sehat, keinginan makan orang tersebut tidak berkurang.
"Jika makanan mereka disiapkan orang lain, mereka memperoleh tanggung jawab dari orang lain," ujar Dr. Linda Hagen, asisten profesor pemasaran di University of Southern California's Marshall School of Business.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: iStock |
Mereka datang dalam beberapa grup terpisah dan disambut tulisan, "Silakan mengambil camilan sendiri." Camilan terdiri dari dua jenis, buah kering yang tergolong makanan sehat dan permen peanut butter Reese's Pieces yang kurang menyehatkan.
Saat permen ditempatkan dalam wadah sebagai sample, hampir 32% partisipan mengambil satu. Tetapi ketika permen ditaruh dalam mangkuk besar dan harus diambil sendiri oleh partisipan, tidak ada satupun partisipan yang memilih Reese's Pieces sebagai camilan.
Foto: GettyImages |
Perbedaan ini tidak signifikan. Sehingga peneliti menyimpulkan, jumlah konsumsi makanan sehat tidak bergantung pada bagaimana seseorang mendapatkannya.
Menurut Hagen hasil penelitian ini belum sempurna karena eksperimen dilakukan di tempat dimana orang-orang tidak berharap makan. Namun paling tidak ada sejumlah trik yang bisa diaplikasikan dari hasil penelitian ini.
Hagen menyarankan camilan tidak sehat dikeluarkan dari kemasan aslinya lalu ditaruh di mangkuk. "Cara ini membuat seseorang lebih bertanggung jawab terhadap seberapa banyak dia makan dan mencegah makan berlebihan," tambahnya.
Foto: iStock |
Penelitian Hagen bersama dua penulis lain rencananya dipublikasikan tahun ini di Journal of Marketing Research. (ani/odi)

Foto: iStock
Foto: GettyImages
Foto: iStock
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN