Kemunculan tiap generasi mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Tahun ini, giliran generasi miillennial yang banyak berperan. Mereka yang ada di usia 19-35 tahun ini mengisi sebagian besar kelompok tenaga kerja produktif.
Maka tak heran para pelaku bisnis berlomba-lomba menarik atensi mereka. Menciptakan berbagai produk yang mampu memenuhi kebutuhan para generasi m illennial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Eve Turow, penulis buku A Taste of Generation Yum: How the Millennial Generation's Love for Organic Fare, Celebrity Chefs, and Microbrews Will Make or Break the Future of Food with The Atlantic mengatakan, "Kita telah dibentuk menjadi sebuah masyarakat yang terbiasa duduk di depan layar dan mengetik. Dan faktanya, hal ini tidak memuaskan semua panca indera kita."
Turow menambahkan, "Lewat wawancara yang banyak saya lakukan, saya mendengar banyak orang (generasi millennial) menginginkan sesuatu yang nyata. Dapat mereka lihat, rasakan, cium, dan rasakan."
Di tahun 2017, para ahli menyoroti bagaimana generasi millennial akan membentuk pola konsumsi dan pikiran masyarakat secara keseluruhan tentang makanan. Dikutip dari Forbes (31/12), inilah beberapa prediksinya:
1. Makanan adalah perluasan kepribadian
Wanda Pogue dari agensi kreatif periklanan Saatchi & Saatchi New York meyakini tahun ini generasi millennial dan generasi selanjutnya akan melanjutkan konsep "you are what you eat" ke level baru. Bukan hanya soal kelezatan dan nutrisi, makanan dipilih karena bisa mengungkap banyak identitas seseorang.
"Makanan telah jadi platform baru untuk mengekspresikan diri baik untuk konsumen maupun perusahaan. Sebuah cara untuk menunjukkan kreativitas dan selera desain mereka," ujar Pogue.
![]() |
Sebagai contoh, toko baju dan sneaker Kith Retail, LLC di Brooklyn membuka kafe sereal pada tahun 2015. Bernama Kith Treats Cereal Bar, kafe ini adalah perluasan kepribadian sang pemilik, Ronnie Fieg, yang ingin memuaskan nostalgia masa kecilnya ketika masih kecil. Konsep yang unik membuat banyak orang menyukainya. Bahkan Fieg berencana membuka kafe sereal keduanya.
2. Fotografi makanan makin penting untuk bisnis
Memotret makanan bukan hanya menjadi kebiasaan generasi millennial sebelum makan. Hal ini mulai dianggap lebih serius oleh para pelaku bisnis termasuk pemilik restoran. Mereka lebih bersemnagat untuk membuat menunya tampil cantik di media sosial.
Dan ketika membicarakan generasi millennial, Pogue menilai mereka benar-benar menyoroti kualitas makanan. Baik dalam proses pembuatan atau menikmatinya. Seperti antusiasme yang tinggi ketika cronut hadir memuaskan selera pencinta dessert.
"Generasi millennial memperhatikan detail makanan, menghargainya, dan menceritakan soal makanan. Semua hal ini membantu mengangkat nilai mewah sebuah merek makanan," tutur Pogue.
![]() |
3. Lebih banyak masak
Di tahun 2016, generasi millennial Amerika tercatat menghabiskan 44% pengeluaran mereka untuk makan di restoran. Angka ini naik 10,7% dari tahun 2010.
Tetapi tahun ini tren tersebut diprediksi berubah karena adanya perubahan pemikiran dari generasi millennial. Survei online Peapod mengungkap 34% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di Amerika berencana lebih sering memasak sendiri makan malam mereka di tahun 2017. Karenanya banyak supermarket berlomba-lomba menyediakan bahan makanan segar berkualitas baik.
(adr/odi)