Ini Sebabnya Masakan Ibu Selalu Terasa Lebih Enak daripada Makanan Restoran

Ini Sebabnya Masakan Ibu Selalu Terasa Lebih Enak daripada Makanan Restoran

Annisa Trimirasti - detikFood
Selasa, 06 Des 2016 09:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Meski hanya sambal, tetapi sambal buatan ibu terasa paling enak. Makanan yang dibuat dengan cinta terbukti punya rasa lebih enak.

Sebuah studi membuktikkan bahwa makanan yang diketahui dibuat dengan cinta terasa lebih baik.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa persepsi emosional akan rasa bisa ditingkatkan atau dikurangi dengan jumlah waktu, cinta dan perhatian pada makanan. Hal tersebut, pada akhirnya bisa meningkatkan kenikmatan akan makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan oleh perusahaan makanan beku Birds Eye berbasis di Middlesex. Penelitian menunjukkan bahwa 58% orang lebih menikmati makanan saat itu disiapkan dengan tingkatan waktu dan cinta tertentu.

Ini Sebabnya Masakan Ibu Selalu Terasa Lebih Enak daripada Makanan RestoranFoto: iStock
Dikabarkan oleh dailymail.co.uk (5/12/16), dalam studi ini, 2 grup peserta diberi sajian makan malam Natal identik, tapi dalam pengaturan berbeda.

Grup pertama makan sajian mereka di ruang dengan dekorasi dan diberi tahu bahwa hidangan dibuat penuh cinta oleh tim chef menggunakan resep keluarga favorit. Sebaliknya, grup kedua makan di ruang sederhana agar membuat peserta merasa nyaman dan diterima. Ruangannya tanpa dekorasi.

Setelah makan, peserta ditanya untuk menilai rasa dan usaha persiapannya. Hasil menunjukkan bahwa grup pertama percaya makanan mereka terasa lebih baik dengan memberi skor rata-rata 4,3/5 dan grup kedua hanya memberi nilai 3,4/5.

Peserta juga diminta mencicipi beragam merk kacang polong semnetara menjalani Galvanic Skin Response (GSR). Dalam tes ini mereka diukur reaksinya dari denyut jantung dan suhu kulit.

Data menunjukkan reaksi peserta positif saat makan kacang polong Birds Eye yang ditanam dan diawasi kualitasnya agar rasanya manis.

Ini Sebabnya Masakan Ibu Selalu Terasa Lebih Enak daripada Makanan RestoranFoto: iStock
"Kami ingin membuktikan bahwa makanan yang dibuat dengan cinta terasa lebih baik. Kami ingin menunjukkan bagaimana kekuatan perhatian berdampak pada persepsi kenikmatan makanan" ujar Dr Christy Fergusson, psikolog dari Birds Eye yang menjalankan penelitian ini.

"Hasil mengukuhkan bahwa persepsi emosional manusia akan rasa dapat ditingkatkan atau dikurangi oleh jumlah waktu, cinta dan kepedulian yang dilakukan pada makanan, yang akhirnya dapat meningkatkan kenikmatan akan makanan itu sendiri" tutup Fergusson (ani/odi)

Hide Ads