Motif Garis pada Lantai Supermarket Bisa Pengaruhi Perilaku Belanja Pengunjung

Jakarta - Motif garis pada lantai supermarket ternyata mempengaruhi psikologis pengunjung. Kecepatan jalan mereka menjadi lebih lambat dan kemungkinan belanjanya lebih banyak.

Motif garis pada lantai supermarket bukan sekadar bagian interior ruangan. Sebuah penelitian menemukan adanya kaitan motif lantai supermarket dengan perilaku belanja pengunjung.

Penelitian ini melibatkan akademisi di Prancis, Belgia, dan Belanda. Mereka mencari tahu bagaimana pihak supermarket mengontrol kecepatan jalan pengunjung.

Pengubahan jarak garis antara lantai, misalnya, ternyata mampu mempengaruhi alam bawah sadar pengunjung untuk berjalan hingga lorong paling ujung.

Foto: Mirror

Sebagai contoh, semakin dekat jarak garis satu dengan garis lainnya, maka semakin lama waktu yang dihabiskan pengunjung berjalan di lorong supermarket. Sebaliknya, pengunjung berjalan lebih cepat saat jarak antar garis di lantai lebih lebar.

Penelitian berjudul 'Altering Speed of Locomotion' ini mengamati 4.000 orang dalam beberapa rangkaian eksperimen terkait motif lantai. Dalam penelitian juga diketahui pengunjung yang jalannya lambat lebih mungkin belanja lebih banyak.

Ini karena ketika dua garis saling berdekatan, persepsi konsumen terhadap jarak menuju ujung lorong lebih jauh. Membuat mereka lebih lama menghabiskan waktu menyusuri lorong supermarket.

Para peneliti mengaitkan temuan ini dengan "Goal Gradient Theory." Teori ini mengatakan ketika seseorang mendekati tujuan mereka (lorong ujung supermarket), mereka akan berjalan lebih cepat untuk mencapainya."

Dikutip dari Mirror (4/12), Professor Nico Heuvinck mengatakan, "Literatur ini menunjukkan kita bahwa manusia terpengaruh oleh efek "Goal Gradient."

Foto: Mirror

Heuvinck menambahkan, "Walaupun penelitian ini difokuskan pada lantai, tetapi efeknya akan terlihat jika jalanan dibagi oleh partisi dinding atau langit-langit. Caranya dengan mengubah panjang rak atau jarak antara alat pencahayaan."

Ia meyakini partisi memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku belanja pengunjung. Juga menaikkan penjualan supermarket secara keseluruhan.

Teknik lain yang juga dipakai supermarket adalah mempercepat jalannya pengunjung di area pintu masuk dan menggunakan musik sebagai cara mengatur lalu lalang pengunjung dalam supermarket. Meskipun begitu, peneliti menekankan ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi perilaku belanja pengunjung.

(adr/odi)