Telur termasuk makanan yang paling diolah untuk santapan sehari-hari. Tapi ketika ada perubahan kualitas, telur membuat makanan jadi tidak enak dan mungkin tak aman.
Gary Kennedy dari firma konsultasi standar makanan, Correct Food Systems, dan Rob Peffer seorang produsen telur di Australia berbagi tips mengenai telur. Berikut beberapa jawaban terkait kesegaran telur yang mereka sampaikan ke 702 ABC Sydney (22/11).
1. Perlukah telur disimpan dalam lemari es?
Foto: Detikfood
|
Ketika telur semakin tua, enzimnya mulai memecah struktur protein dari putih telur. Sehingga menyimpannya di tempat dingin membuat protein lebih tahan lama.
"Masalah terbesar untuk telur adalah kenaikan dan penurunan suhu. Jika Anda menempatkannya dalam lemari es kemudian mengeluarkannya dan meninggalkannya dalam suhu 24 derajat Celcius dan mereka berkeringat, itu buruk bagi telur. Dibandingkan berada pada suhu stabil 18-20 derajat Celcius," jelas Peffer.
Telur juga disebut lebih tahan lama jika sudah disimpan dalam lemari es di supermarket dan kemudian di rumah.
2. Kapan perlu membuang telur?
Foto: Detikfood
|
3. Telur apa yang terbaik untuk perebusan?
Foto: Detikfood
|
Sementar untuk telur rebus matang (hard-boiled), telur berusia lebih tua dianggap paling baik. Karena lebih mudah mengelupas kulitnya.
4. Bagaimana melihat kesegaran telur?
Foto: Detikfood
|
Namun Kennedy menyebut bahwa teknik itu tidak "sempurna" karena telur cenderung memiliki kantung udara di dalamnya. Sehingga membuatnya mengapung. Bagi Kennedy, lebih baik menggunakan "crack technique".
"Pecahkan telur di meja, jika telurnya segar maka putih telur akan tetap jadi satu kesatuan. Tapi bila telur sangat tua, bagian putihnya mulai pecah dan terpisah jadi dua bagian berbeda. Ada bagian lebih tebal dan bagian luar akan pecah dan sangat berair, tidak seperti gel," jelas Kennedy.