Clorot dan Lampu-lampu, Kue Basah Berbalut Daun hingga Wangi Aromanya

Tepung Beras untuk Penganan

Clorot dan Lampu-lampu, Kue Basah Berbalut Daun hingga Wangi Aromanya

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 29 Nov 2016 11:37 WIB
Clorot dan Lampu-lampu, Kue Basah Berbalut Daun hingga Wangi Aromanya
Foto: Wikipedia
Jakarta - Banyak varian kue basah yang dibuat dari tepung beras. Salah satunya kue berbalut daun pisang dan daun janur seperti berikut.

Penggunaan daun pisang dan daun janur membuat kue basah berbahan tepung beras ini lebih harum usai dikukus. Ada nagasari yang populer dari Jawa Tengah hingga clorot dari Purworejo yang memakai lilitan daun janur.

1. Nagasari

Foto: Wikipedia
Kue dari Jawa Tengah ini juga populer di Jakarta. Nagasari atau nogosari berbahan tepung beras, santan, dan gula. Adonan lalu diisi pisang raja dan dikukus hingga matang. Bungkusan daun pisang memberi aroma harum enak pada kue. Teksturnya yang lembut dengan cita rasa manis membuat nagasari jadi jajan pasar populer. Tak harus beli, Anda juga bisa bikin nagasari sendiri dengan mengintip resep ini.

2. Clorot

Foto: Pinterest
Clorot berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Bentuknya unik mirip terompet sehingga kerap disebut kue terompet. Ada juga yang menyebutnya kue untir-untir. Clorot berwarna cokelat pekat lalu dibalut daun janur yang meliliti permukaannya. Bahan pembuatan clorot antara lain tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula merah. Teksturnya kenyal lembut dengan cita rasa manis enak.

3. Lampu-lampu

Foto: Resep Masakan
Di Manado ada kue basah populer yang dikemas dalam takir daun pisang. Kue bernama lampu-lampu ini menggunakan tepung beras, santan, dan gula merah sebagai bahan utama pembuatannya. Tambahan daun pandan membuat aroma lampu-lampu makin harum. Soal tekstur, lampu-lampu begitu lunak dan lembut. Rasanya manis ringan dengan sentuhan sedikit gurih dari santan.

4. Roko-roko cangkuning

Foto: Twit Bugis
Jika Manado punya kue lampu-lampu, Makassar mengenal roko-roko cangkuning. Kue berbentuk piramida ini dibalut daun pisang. Sesuai arti namanya dalam bahasa Makassar yaitu roko-roko, yang berarti dibungkus daun pisang. Roko-roko cangkuning menggunakan adonan tepung beras dan santan dengan isian kelapa parut yang dicampur gula merah. Biasanya dijajakan selama ramadan karena menjadi kudapan buka puasa favorit di Makassar.
Halaman 2 dari 5
(adr/odi)

Hide Ads