Dilansir dalam The Morning Sun (10/13), studi menemukan bahwa 25 persen orang Amerika mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari dan anak-anak Amerika usia 6 sampai 14 tahun memakannya 157 juta makanan cepat saji makanan setiap bulan.
The U.S Centers for Disease Control and Prevention bahwa hampir 34 persen anak-anak dan remaja usia 2-19 tahun konsumsi makanan cepat saji setiap hari, tetapi banyak orang yang tidak menyadari efek jangka panjang pada anak-anak.
1. Obesitas
Foto: iStock
|
Berat berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan tingginya kadar kolesterol saat dewasa dan kebiasaan makan yang buruk.
2. Kinerja akademik
Foto: iStock
|
Dalam sebuah studi dari 12.000 anak-anak kelas lima, peneliti menemukan bahwa anak-anak yang makan makanan cepat saji 4-6 kali seminggu diuji secara signifikan lebih rendah pada tes matematika dan membaca dibandingkan dengan anak yang tidak mengonsumsinya.
3. Depresi
Foto: iStock
|
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Public Health Journal menetapkan bahwa orang-orang dengan diet tinggi makanan olahan, 51 persen lebih mungkin untuk menderita depresi. Untuk anak yang alami kelebihan berat badan, depresi dapat diperburuk oleh citra tubuh yang buruk di kalangan teman-temannya.
4. Kondisi Kronis
Foto: iStock
|
Penelitian lebih lanjut menegaskan bahwa tiga atau lebih porsi buah setiap hari untuk mengurangi risiko bahaya tersebut.
Jika Anda ingin memberikan makanan cepat saji, Anda bisa memilih jenis makanan yang lebih sehat seperti berikut ini.
1. Cobalah ganti kentang goreng dengan salad.
2. Ayam panggang mejadi alternatif pilihan yang bisa jadi pengganti nugget.
3. Ganti soda dengan susu rendah lemak.
4. Sajikan dengan porsi yang sesuai, tidak terlalu besar. Karena jika besar, tentu kalorinyapun lebih tinggi.
5. Hindari penggunaan saus seperti mayonnaise berlebihan yang dapat menambah kalori, lemak dan gula.
Halaman 2 dari 5