Nasi goreng dikenal sebagai cara pemanfaatan nasi sisa kemarin. Diracik kembali supaya rasanya makin enak.
Menurut Kafi Kurnia, seorang konsultan kuliner, asal muasal budaya nasi goreng dilakukan berbagai negara yang berbasis konsumsi nasi. Berdasarkan kebiasaan mengolah nasi sisa semalam dengan lauk sisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seiring perkembangan zaman, nasi goreng muncul dengan sentuhan khusus di tiap tempat. Pakemnya berbeda-beda, sebut Kafi.
Juru masak di Thailand, misalnya, membuat nasi goreng yang ditempatkan dalam nanas. Sementara orang China punya nasi goreng Yang Chow dengan pakem berbeda lagi. Semua tergantung bumbu dan tradisi tiap wilayah.
Begitu juga dengan nasi goreng di Indonesia. Dikenal luas di luar negeri sebagai Nasi Goreng Indonesia, makanan ini punya aroma dan rasa khas.
Kafi menyampaikan pemakaian bumbu yang lebih tajam membuat rasa nasi goreng Indonesia berbeda. Nasi goreng umumnya memakai bawang merah, bawang putih, lada dan kecap.
"Untuk jenis nasi goreng kampung atau tradisional Jawa masing-masing juru masak punya resep sendiri-sendiri. Tapi biasanya dasarnya berupa sambal ulek atau terasi. Dimasak bersama bawang putih, bawang merah, kecap manis, dan lada," papar Kafi.
![]() |
Hal serupa juga disampaikan pakar kuliner, William Wongso. Ia menyebut perbedaan nasi goreng di Indonesia terletak pada jenis nasi dan bumbunya.
William Wongso menyebutkan bahwa jenis yang populer adalah nasi goreng Jawa. Aslinya nasi goreng ini hanya memakai cabai merah dan bawang merah.
Mengenai klaim nasi goreng berasal dari Indonesia, baik William Wongso dan Kafi Kurnia punya pendapat masing-masing. Menurut William, nasi goreng tidak bisa diklaim dari Indonesia. Semua bangsa yang mengonsumsi nasi pasti memanfaatkan nasi sisa kemarin dibuat nasi goreng, sebutnya.
Ia juga menyampaikan pendapat mengapa akhirnya nasi goreng identik dengan Indonesia dan penyebutannya tetap nasi goreng di luar negeri.
"Mungkin penyebarannya karena restoran-restoran Indonesia di Belanda. Sama halnya Rijsttafel juga dianggap Indonesia," ucap William Wongso kepada Detikfood (05/10).
Senada dengan William, Kafi menyampaikan semua tempat juga punya nasi goreng. Bedanya, nasi goreng Indonesia punya pakem tersendiri.
Terkait klaim nasi goreng sebagai makanan nasional, Kafi mengutarakan pendapatnya. "Agak susah untuk klaim itu. Bisa bilang iya atau tidak. Karena saking diversifikasinya Indonesia," pungkas Kafi. (msa/odi)