Merayakan Hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober, Djournal Coffee mengadakan kelas kopi spesial. Di kelas ini ada bahasan seputar kopi, hands-on manual brewing, hands-on latte art dan public cupping atau coffee tasting.
"Pecinta kopi di Indonesia sudah memasuki third-wave atau para peminum kopi peduli dengan apa yang mereka minum, dari mana biji kopi berasal, bagaimana proses pembuatannya dan sebagainya," ungkap Sendy Djaja, area manager sekaligus Q grader Djournal, dalam kelas kopi Internasional di Djournal Coffee Cilandak Town Square (1/10/16)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pembibitan
Foto: iStock/Getty Images
|
2. Penanaman
Foto: iStock/Getty Images
|
3. Panen
Foto: iStock/Getty Images
|
4. Proses
Foto: iStock/Getty Images
|
Di proses natural, tidak ada lapisan yang dibuang, langsung dikeringkan, rasa kopi proses ini lebih manis dan asam buah atau bunga. Ini cara kopi Bali dan Ethiopia dibuat.
Di Fully washed, kulit, getah dan semuanya dibuang dengan air menyisakan biji kopinya saja kemudian difermentasi. Rasanya asli dari biji kopi. Ini cara konvensional kopi Arabica dibuat. Tahap ini harus dilakukan tidak lebih dari 24 jam sejak kopi dipetik, karena sejak dipetik kopi langusng membusuk secara perlahan.
5. Pemanggangan, roasting
Foto: iStock/Getty Images
|
6. Penyeduhan
Foto: iStock/Getty Images
|
Halaman 2 dari 7