Food and Agricultural Organization (FAO) menetapkan bahwa cuka dapat dikonsumsi manusia jika dibuat dari bahan baku alami seperti buah-buahan.
Cuka telah lama dikenal manusia. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam cuka atau asam etanoat yang merupakan asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses fermentasi ini berlangsung dalam keadaan aerob (dengan menggunakan oksigen). Ada beberapa jenis cuka yang dihasilkan dari buah yaitu cuka apel dan juga anggur.
Cuka yang berasal dari apel merupakan cairan hasil fermentasi buah apel segar yang mengubah gula menjadi alkohol (etanol) kemudian alkohol diubah menjadi asam asetat.
Selain sebagai penyedap dan penambah rasa asam alami pada masakan, cuka jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar. Cuka apel juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Cuka apel disebut-sebut dapat mengatasi gangguan pencernaan hingga mengatasi bau mulut.
Selain itu, ada juga cuka yang berasal dari fermentasi anggur, biasanya diberi nama dengan Red Wine Vinegar.
![]() |
Rasa asam membuat daging menjadi lebih enak dan empuk. Biasa dipakai dalam masakan Mediterania dan Eropa sebagai campuran bahan saus selada atau bumbu perendam daging.
Jenis berbeda yang dihasilkan dari buah anggur adalah cuka balsam (balsamic vinegar). Ini merupakan sejenis cuka yang dibuat dari buah anggur. Namun, yang membedakannya dari cuka anggur adalah proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan.
![]() |