'One Dish Meal' Agraris yang Terus Dilestarikan

Nasi Rames Nusantara

'One Dish Meal' Agraris yang Terus Dilestarikan

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 12 Agu 2016 16:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Nasi dengan aneka lauk jadi makanan utama yang praktis masyarakat agraris. Tiap daerah punya racikan lauk sendiri.

Sajian nasi dengan aneka lauk juga dikenal banyak negara agraris di Asia. Sajian praktis, one dish meal atau food to go yang bisa dinikmati aebagai bekal bekerja di sawah dan kebun.

Nasi rames sering juga disebut nasi campur. Seporsi nasi terdiri dari karbohidrat, lauk hewani, lauk nabati, sambal serta kerupuk. Banyak daerah di Nusantara yang memiliki nasi rames dengan racikan lauk berbeda di tiap daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Bali, daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur serta Sumatra punya nasi khas yang enak. Sebut saja nasi liwet asal Solo, nasi megono asal Pekalongan serta nasi ulam khas Betawi. Semuanya disajikan dengan lauk yang berbeda.

Pada zaman Belanda, menikmati hidangan nasi komplet ini disebut juga dengan Rijsttafel yang berarti "meja nasi". Rijsttafel merupakan cara makan yang pertama kali muncul saat era kolonial Belanda.

Cara penyajian makanan seperti ini berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk setempat.

Nasi ditaruh dulang dan disajikan dengan sate, ayam goreng, sambal, tempe serta aneka olahan daging. Lauk disajikan sekaligus dipilih sesuai selera.

Ragam nasi rames Indonesia merupakan salah saru kekayaan kuliner. Kinipun orang masih menikmati nasi rames sebagai menu harian atau kelengkapan upacara. Detikfood menurunkan ulasan khas nasi rames nusantara yang selalu bikin kangen untuk mencicipinya.

Mengenal aneka racikan lauk hingga penjaja nasi rames terutama dari berbagai daerah. (lus/odi)

Hide Ads