Mereka Datangi Indonesia untuk Cicipi Kuliner dengan Citarasa Sebenarnya

Jakarta - Memperkenalkan hidangan tradisional kepada orang asing tidak mudah. Selain soto dan nasi goreng beragam kuliner tradisional punya keunikan.

Ada 34 propinsi dan lebih dari 100 kota yang punya keunikan kuliner. Mau memilih yang mana? Karenanya Kementrian Pariwisata Indonesia Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara melalui beragam program selalu memberi dukungan pengenalan kuliner Indonesia pada wisatawan asing. Terutama mereka yang punya minat khusus di bidang kuliner.

Tur kuliner dari Amerika 'Eat Smat Culinary Tour' yang digagas oleh Joan Peterson memilih Indonesia sebagai destinasi. Selama 10 hari peserta tur dari Amerika dan Australia diajak mencicipi kuliner Indonesia sebenarnya. Berkolaborasi dengan pakar kuliner Indonesia William W.Wongso dan Kementrian Pariwisata Indonesia, sejumlah kuliner lokalpun disuguhkan pada mereka.

Berawal dari Jakarta, kemudian ke Yogyakarta dan berkahir di pulau Bali. Joan Peterson juga menjadi presiden direktur Ginkgo Press. Ia sudah menerbitkan buku serial panduan traveling dan masak "Eat Smart'. Beragam panduan kuliner dari Brazil, Turki, Polandia, Sicilia hingga Indonesia sudah diterbitkan.

Tur kuliner yang digagas oleh Joan sebenarnya untuk melengkapi buku serial kuliner yang diterbitkan. Namun, kemudian berkembang menjadi tur khusus kuliner. Tak sekedar mencicipi makanan saja tetapi mengetahu proses hingga cara penyajiannya. 'Karena itu saya tidak membuat grup besar. Maksimal 12 orang. Karena kami ingin menikmati makanan lokal seasli mungkin. Bisa duduk bersama di meja makan, berdiskusi dan menikmatinya,' tutur Joan pada detikfood (7/7).

Sementara William W.Wongso berkenalan dengan Joan melalui Sri Owen. Tujuan utamanya untuk menggali informasi tentang kuliner Indonesia. Pertemanan ini justru berlanjut dengan tur kuliner ke Indonesia yang digagas Joan.

Setelah mengunjungi beberapa darah di Indonesia seperti Bali, Sumatra hingga Kalimantan Joan ingin mengadakan tur kuliner dengan dstinasi berbeda. Grup yang dibawa Joan ini secara serius ingin mengenal kuliner Indonesia. Karenanya William W.Wongso sepuluh bulan sebelum kedatangan mereka memilih cermat kuliner Indonesia yang disuguhkan pada mereka.

Mulai dari makanan kelas kaki lima, jajanan, makanan Indonesia fine dining hingga hidangan Indonesia dalam molecular gastronomy. Pengalaman beragam ini diharapkan bisa memberi gambaran lengkap kuliner Indonesia. (odi/odi)