Pada Mei 2015 pebisnis Li Liang membeli pesawat Boeing 737 dari maskapai penerbangan Indonesia, Batavia Air. Ia lalu mengubah kabin pesawat menjadi area bersantap. Sementara area kokpit difungsikan sebagai simulator dimana pengunjung bisa merasa seolah sedang menerbangkan pesawat.
Dikutip dari Oddity Central (3/8), Li mengatakan butuh waktu 6 bulan untuk mengurusi prosedur perpajakan hingga pesawat tiba di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya itu, Li kembali mengeluarkan 5 juta yuan atau sekitar 9,8 miliar rupiah untuk merombak interior restoran pesawat yang berlokasi di Optics Valley Pedestrian Street ini.
Harga bersantap di Lily Airways dikabarkan berkisar 200-300 yuan atau sekitar 394-591 ribu rupiah. Restpran ini menjadi salah satu restoran mahal di China.
Sementara untuk mencoba simulator di kokpit area, pengunjung perlu membayar 300-400 yuan atau sekitar 591-788 ribu rupiah.
Tertarik berkunjung? Kalau sedang ada di Wuhan, tak ada salahnya mampir dan bersantap di Lily Airways. (lus/odi)