Uniknya The Gin Tub tidak melarang penggunaan handphone (HP) secara langsung melainkan membuat kotak kaleng khusus yang mampu mengacak sinyal, lapor Sky News (2/8). Teknologi bernama Faraday Cage ini pertama kali dibuat fisikawan Michael Faraday pada abad 19.
Pemilik tanah tempat bar berdiri, Steve Tyler mengatakan, "Pada intinya kami membuat Faraday Cage yaitu kotak kaleng yang mencegah sinyal masuk ke bangunan ini. Saya hanya ingin pengunjung menikmati malam di bar ini tanpa terganggu HP Mereka."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Teknologi ini sama sekali tidak sulit. Saya hanya melapisi dinding dengan aluminium foil dan kawat tembaga. Ini bukanlah sistem yang sempurna, bukan kelas militer," jelas Tyler.
Menurutnya hal ini membuat sinyal pengunjung buruk atau bahkan tidak ada sinyal sehingga mereka perlu keluar jika ingin gunakan HP. Tyler berujar, " Itulah yang saya ingin mereka lakukan. Saya ingin mereka mengobrol dengan orang yang sedang bersama mereka, bukan dengan orang lain yang tidak bersama mereka."
Ia lebih memilih memanfaatkan Faraday Cage, bukan transmitter resmi pengganggu sinyal (jammer). "Saya memutuskan tidak menghalau sinyal dengan jammer tetapi memanfaatkan Faraday Cage sebaik mungkin dan membuat orang saling berbicara satu sama lain." Tyler mengaku sejauh ini langkahnya berhasil.
"Saya hanya pernah mendapat satu keluhan dari pelanggan. Keluhannya ialah karena ia mendapat sinyal. Akhirnya saya memindahkan dia ke meja lain," ujar Tyler seperti diberitakan Delish (4/8).
Bagi pengunjung yang khawatir tidak bisa berkomunikasi sama sekali, Tyler punya solusi. Ia berencana membangun area luar ruangan khusus untuk pemakaian HP. Konsepnya seperti smoking area di tempat-tempat umum. Meski begitu, Tyler mengatakan sebenarnya bar punya jaringan telepon yang bisa dipakai dalam kondisi darurat.
![]() |
Sebelumnya restoran Antonio's Trattoria Calabria di Kuala Lumpur menerapkan hal sama. Pihaknya melarang penggunaan HP selama makan agar perhatian pengunjung tidak terpusat pada HP-nya.
Restoran Abu Gosh di Israel juga menawarkan diskon diskon 50% bagi pengunjung yang mematikan telepon genggam saat bersantap di restoran. Sang pemilik, Jawdat Ibrahim berujar, "Teknologi memang hebat. Namun, saat makan, terutama ketika bersama keluarga dan teman, Anda bisa menunggu setengah jam saja untuk menikmati hidangan dan obrolan bersama teman makan Anda."
(adr/odi)