Budaya minum teh secara tradisional sudah dikenal lama di Indonesia. Menikmati teh dengan jajanan sederhana. Umumnya dilakukan di sore hari pukul 3 atau 4 sore.
Daun teh diseduh langsung dengan air panas, atau dikenal dengan nama 'wasgitel', wangi panas legi kentel. Teh tubruk ini dinikmati dengan gorengan atau jajan pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tentunya menyebut 'afternoon tea' tak bisa lepas dari Inggris. Meskipun kita mengenalnya melalui orang Belanda. Karena negara ini dikenal dengan budaya 'afternoon tea' yang kental.
Cara menikmati teh juga berbeda. Jika di pedesaan orang menikmati teh hitam tubruk dengan tambahan gula batu, gula merah atau gula pasir. Maka gaya barat, mengenal beragam jenis racikan teh atau 'tea blending'.
Penganan kecil yang jadi pendampingnya juga beragam. Kue kering atau cookies, cake, pie, sandwich, scone dan kadang ditambah dengan jenis kue lokal.
![]() |
Sambil minum teh mereka juga memanfaatkan waktu jeda untuk bersosialisasi, pertemuan bisnis atau sekedar jeda. Karenanya minum teh sore sudah jadi kebutuhan.
Dalam ulasan khusus ini detikfood ingin mengajak Anda mengenal lebih lengkap kebiasaan minum teh sore ini. Mulai dari asal-usul, jenis teh, etiket, cara penyeduhan teh, ragam kue hingga tempat asyik buat minum teh. (lus/odi)