Untuk Pertama Kalinya Penyandang Tuna Rungu Bisa Bekerja di Gerai Starbucks

Untuk Pertama Kalinya Penyandang Tuna Rungu Bisa Bekerja di Gerai Starbucks

Maya Safira - detikFood
Jumat, 22 Jul 2016 10:30 WIB
Foto: Starbucks/Domidius
Jakarta - Starbucks membuat terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Untuk pertama kalinya hadir gerai Starbucks yang memakai bahasa isyarat dan mempekerjakan karyawan tuna rungu.

Starbucks di Kuala Lumpur, Malaysia bekerja sama dengan Society of Interpreters for the Deaf (SID) membuka sebuah gerai yang didekasikan untuk pekerja tuna rungu. Berlokasi di Bangsar Village II shopping mall, gerai jadi yang pertama ada di dunia bagi Starbucks.

"Kami bangga bisa mendukung orang-orang penyandang disabilitas melalui pekerjaan untuk menciptakan budaya pemberdayaan dan membawa perspektif baru ke tempat kerja, yang pada akhirnya membuat kami jadi perusahaan yang lebih baik," ungkap Sydney Quays, managing director Starbucks Malaysia, seperti tertulis dalam pemberitaan Starbucks.com (19/07).



Quays menambahkan bahwa Starbucks kerap menciptakan peluang bagi kelompok yang tergolong minoritas.

"Kami memiliki sejarah yang kaya dalam menciptakan peluang bagi kelompok yang kurang terwakili dan tujuan kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai yang dibawa orang dengan disabilitas ke tempat kerja dan juga memperkaya kehidupan lebih banyak lagi rekan tuna rungu," lanjut Quays.

Dalam upaya menyediakan jalur karir lebih baik dan membangun rasa keterlibatan bagi pekerja tuna rungu, Starbucks memilih SID untuk membantu pengembangan gerai tersebut. SID melatih dan merekrut barista baru, sebut laporan Mashable (20/07).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SID memberikan Starbucks dua penerjemah bahasa isyarat untuk melakukan penerjemahan selama perekrutan, pelatihan dan pembinaan bagi karyawan. Mereka juga akan mengajarkan bahasa isyarat kepada rekan pendengar di gerai.


"Melalui Starbucks, rekan tuna rungu ini dilatih dan diberdayakan untuk bergerak maju dalam karir mereka, yang mana akan memberikan mereka rasa bangga dan prestasi dalam jangka panjang," tutur Alvin YM Wong, Ketua SID Selangor dan Wilayah Federal, Malaysia.

Saat ini gerai Starbucks Bangsar mempekerjakan 10 karyawan tuna rungu dan 3 karyawan yang bisa mendengar. Rekan pendengar termasuk store manager, Evonne Lo yang bergabung dengan Starbucks 3 tahun lalu.



Evonne akan didukung oleh Mohammad Aizad Bin Ariffin, karyawan tuna rungu yang terpilih menjadi shift manager gerai.

"Sejak saya bergabung dengan Starbucks sebagai barista 3 tahun lalu, tujuan saya adalah menjadi store manager tuna rungu pertama di Starbucks Malaysia dan setelah promosi baru-baru ini jadi shift manager, saya sedang menuju jalan dalam meraih mimpi ini. Ini merupakan perasaan yang luar biasa dapat berbagi perjalanan saya dan membantu mengembangkan rekan tuna rungu lainnya," sebut Ariffin.

Bagi konsumen sendiri, Starbucks Bangsar terbuka bagi pelanggan tuna rungu maupun yang bisa mendengar. Gerai dilengkapi dengan kios Starbucks Card untuk memungkinkan pengunjung mengecek saldo kartu mereka dan reward sebelum memesan minum dan makanan pada kertas menu pemesanan Starbucks.

Barista kemudian memasukkan pemesanan yang nantinya ditampilkan dalam layar ganda sehingga konsumen juga bisa melihat pemesanannya akurat. Tiap konsumen diberikan sebuah nomor yang akan tampil pada layar jika pesanannya sudah siap. Konsumen bisa mengambil makanan dan minumannya di meja pengambilan.



Sebelum gerai ini muncul, Starbucks sudah meluncurkan inisiatif sosial lainnya. Seperti komitmen yang dibuat beberapa tahun lalu untuk merekrut veteran militer.

Pada bulan Februari lalu, seorang barista di Virgina sempat menjadi berita utama karena belajar American Sign Language agar bisa lebih baik melayani seorang konsumen tuna Rungu yang sering datang ke gerainya. (msa/odi)

Hide Ads