Bersama Singapore Tourism Board (STB), detikFood (21/7) menikmati kemeriahan Singapore Food Festival (SFF) 2016. Sebelum memulai petualangan kuliner, kami singgah ke ArtScience Museum di Marina Bay Sands yang sedang jadi perbincangan hangat.
TeamLab, pemenang penghargaan dalam bidang ultra-technologist global yang berasal dari Jepang, membangun digital playground seluas 1500 meter persegi. Di sini pengunjung bisa jadi bagian dari karya seni yang dipamerkan sekaligus mendapat banyak pengetahuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski ruangan restoran tak terlalu besar, 328 Katong Laksa selalu dipadati pengunjung saat jam makan siang. Mereka mengincar laksa autentik khas Katong, Singapura yang jadi andalan. Kuah laksa berwarna oranye muda terasa gurih ringan. Terasa gurih santan, cabai, ebi, dan ragam herba. Aroma dan rasa ebi cukup kuat dari kuah ini.
![]() |
Berbeda dengan otak-otak di Indonesia, Otah berwarna merah oranye kekuningan karena dibuat dengan kunyit. Teksturnya lebih lembut dan terasa gurih aromatik karena dibumbui lengkuas, daun jeruk, dan ketumbar.
![]() |
Penilaian warga Singapura menobatkan laksa buatan 328 Katong Laksa lebih enak dibanding buatan chef asal Inggris tersebut. Persentase penilaian sebesar 59,5% untuk racikan asli dan 40,5% untuk Ramsay.
Bukti kelezatan 328 Katong Laksa juga tercermin dari Wall of Fame di restoran. Sang pemilik memajang tokoh-tokoh ternama yang pernah mencicip laksa buatannya. Seorang Michelin Guide Inspectors yang mencicip 328 Katong Laksa berkomentar, "Pergilah ke East Coast Road kalau ingin mencicip laksa terlezat di Singapura. Laksa bisa jadi pilihan utama selain nasi lemak dan Otah di sini. Tapi jangan pernah berpikir menanyakan resepnya karena rahasia keluarga. The wall of fame menunjukkan siapa saja tamu terkenal yang pernah bersantap di sini." (adr/odi)