Kini Sedang Populer, Wine Oranye yang Dibuat dengan Teknik Kuno

Kini Sedang Populer, Wine Oranye yang Dibuat dengan Teknik Kuno

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 20 Jul 2016 12:20 WIB
Foto: Daily Mail/iStock
Jakarta - Pencinta wine kini bisa mencicip Orange Wine yang unik. Dibuat dengan teknik kuno, rasa wine ini lebih kompleks dibanding wine putih.

Daily Mail (16/6) mengabarkan wine oranye atau Orange Wine sudah dijual di beberapa supermarket Inggris. Wine ini diprediksi populer karena warna dan rasanya yang unik.

Warna oranye dihasilkan dari teknik membuat wine di zaman kuno. Pada proses perendaman, kulit anggur tidak dipisahkan dari buahnya. Memungkinkan anggur dan kulitnya terfermentasi alami dan menghasilkan aroma serta rasa wine yang lebih kompleks. Kabarnya rasanya seperti paduan drupe, apel, almond panggang, hazelnut, madu dan fresh pine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknik pembuatan wine seperti ini berlangsung sejak 8000 SM hingga abad pertengahan 20. Pada abad ini produksi wine modern sudah mulai mengambil alih teknik kuno tersebut. Tetapi beberapa pembuat wine kembali menggunakan teknik ini untuk memproduksi wine oranye secara terbatas. Wine dijual di beberapa resto dan supermarket ternama London.



Pakar wine Amelia Singer dari ITV The Wine Show memprediksi wine oranye semakin banyak dijual di musim panas karena popularitasnya makin menanjak. "Orange Wine jadi semakin populer karena beberapa alasan. Pertama, ketertarikan orang mengenai dari mana asal makanan yang dikonsumsi semakin meningkat. Hal ini secara alamiah mempengaruhi jenis wine yang mereka minum," tuturnya.

Singer menambahkan, "Orange Wine dibuat alami dengan sedikit atau tanpa bahan tambahan seperti sulfur. Beberapa bahkan tidak difilter. Ini merupakan cara orang-orang Romawi dan Yunani membuat wine. Karenanya Orange Wine punya unsur historis juga."

"Kedua tentang tren makanan. Kini sajian tapas dan sharing platters sedang digandrungi. Ini berarti orang-orang mencari wine untuk menemani santapan mereka yang rasanya beragam," ujar Singer. Menurutnya Orange Wine adalah wine hybrid unik karena secara teknis wine ini termasuk wine putih. Tetapi dibuat seperti red wine. Karenanya Orange Wine cocok dipadukan dengan aneka jenis makanan.

Ia berharap Orange Wine makin banyak tersedia di pasaran sehingga orang-orang mudah mencicipnya. "Wine ini tidak akan pernah diproduksi massal atau berharga murah," komentar Singer.

Pembuat wine Inggris, Chapel Down menjadi salah satu produsen yang membangkitkan wine oranye. Tahun lalu mereka meluncurkan Orange Wine pertamanya yang dibuat dari anggur Bacchus di kebun anggur Kent.


Josh Donaghay-Spire, winemaker di Chapel Down mengatakan, "Alasan kami memutuskan membuat Orange Wine adalah untuk mengeksplorasi penggunaan anggur Bacchus. Kami belum tahu sepenuhnya tentang kegunaan anggur tersebut dan kami selalu bereksperimen."

Ia menuturkan, "Biasanya dalam pembuatan white wine, angur ditekan dan kulitnya dibuang. Tetapi pada Orange Wine, kulit anggur sengaja disisakan untuk memberi sedikit warna dan rasa."

"Kami adalah pembuat wine modern tetapi bukan berarti tidak bisa membuat wine seperti ribuan tahun lalu. Orange Wine terasa smoky dan memiliki tekstur. Produksinya masih sedikit dibanding keseluruhan jumlah wine kami tetapi responnya sangat bagus.

"Ini adalah gaya unik dari wine putih dengan tannic menarik yang jarang ditemukan dalam wine putih," pungkas Josh.

(adr/odi)

Hide Ads