5 Cara Ini Bisa Membuat Makan Lebih Nyaman dan Menyenangkan

5 Cara Ini Bisa Membuat Makan Lebih Nyaman dan Menyenangkan

Maya Safira - detikFood
Selasa, 19 Jul 2016 18:03 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Pola diet dan keinginan langsing membuat orang punya pandangan berbeda soal makanan. Padahal makanan seharusnya dinikmati dengan senang.

Selama beberapa dekade terakhir, tren diet datang dan pergi. Mulai dari diet rendah karbohidrat, makanan tinggi lemak sehat sampai diet Paleo. Kebanyakan jenis diet spesifik ini melibatkan pembatasan kalori atau memangkas jenis makanan tertentu dari pola makan. Sehingga orang jadi kehilangan rasa bahagia akan makanan.

Ada cara untuk mengatasi hubungan negatif tersebut. Zoe Bingley-Puffin, ahli gizi Australia sekaligus pendiri Falling in Love With Food berbagi tips membuat orang jadi lebih bahagia dengan makanan. Berikut 5 tips seperti dilansir dari Food To Love.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tidak menghitung kalori



Konsumsi kalori lebih sedikit saat sedang menurunkan berat badan memang penting. Namun Zoe berpendapat hal ini bisa membuat terlalu banyak tekanan.

"Menempatkan angka pada semua yang Anda makan tidak hanya membosankan, tapi juga bisa menyebabkan stres yang tak diperlukan. Jauh lebih penting untuk fokus pada jenis nutrisi yang Anda konsumsi dan bagaimana konsumsi tersebut dapat bermanfaat bagi tubuh. Daripada membatasi diri dari konsumsi nutrisi yang bermanfaat," ungkap Zoe.

Apalagi konsumsi makanan tinggi serat, protein dan lemak sehat membuat Anda secara alami makan lebih sedikit. Karena bisa menimbulkan rasa kenyang.

2. Makanan adalah obat



Makanan adalah salah satu hal yang kita masukkan ke dalam tubuh secara konsisten tiap hari. Karena asupan makanan menjadi bahan bakar yang dibutuhkan tubuh agar tetap berenergi.

Makanan juga memiliki kemampuan membentuk keseluruhan kesehatan. Memberi pengaruh misalnya terhadap kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh dan lingkar pinggang.

Zoe mengatakan seseorang harus mencoba mengubah perspektif terhadap makanan. Dari sesuatu yang bisa membuat berat badan bertambah, jadi sesuatu yang potensial membuat sehat dan berenergi.

"Mulailah melihat makanan sebagai obat dan sumber gizi. Pertimbangkan khasiat gizi dari makanan dan makan untuk mendapat kesehatan yang baik," tutur Zoe.

3. Realistis
Ketika mencoba tetap diet, seseorang kerap menempatkan harapan tinggi pada diri sendiri agar benar-benar patuh sepanjang waktu. Namun Zoe mengatakan cara itu menimbulkan hubungan negatif terhadap makanan.

"Berhenti bersikap keras terhadap diri sendiri dan berhenti melihat penyimpangan dari rencana diet sebagai sebuah kegagalan. Tapi anggap sebuah kegiatan belajar," ucap Zoe.

4. Perhatikan rasa lapar



Ini mungkin tampak seperti poin sederhana. Tapi banyak orang tidak mengikuti tingkat rasa lapar yang mereka rasakan. Sering terlihat dengan orang yang makan berlebih saat sudah kenyang. Bisa juga membiarkan perut terus berbunyi demi mengikuti suatu diet.

Namun hal ini bisa menyebabkan pikiran negatif tentang makanan, rasa bersalah, pembatasan atau makan berlebih nantinya.

"Perhatikan rasa lapar, emosi, keinginan makan dan dengarkan apa yang tubuh ingin dan butuhkan. Ini berkebalikan dengan apa yang Anda pikir perlu diikuti berdasarkan petunjuk eksternal atau aturan," ujar Zoe.

5. Belanja dengan tepat



Ketika menuju supermarket, tentunya banyak godaan untuk mengambil makanan apa saja. Meski begitu, hal ini bisa membahayakan hubungan Anda dengan makanan, kata Zoe.

"Berhenti beli makanan yang bisa memicu makan berlebih dan perasaan bersalah. Jika Anda tahu bahwa Anda akan menghabiskan satu blok cokelat atau sekantong kacang mete, namun kemudian merasa bersalah akan ini, sebaiknya jangan membelinya," jelas Zoe.

Sebaiknya buat daftar belanja sebelum ke supermarket. Lalu berusaha tetap membeli sesuai daftar. Cari alternatif yang bisa mendukung tubuh dan suasana hati lebih baik. (msa/odi)

Hide Ads