Pemilik Alergi Buckwheat, Restoran Soba Berusia 113 Tahun Ini Tutup Sementara

Pemilik Alergi Buckwheat, Restoran Soba Berusia 113 Tahun Ini Tutup Sementara

Maya Safira - detikFood
Selasa, 12 Jul 2016 11:02 WIB
Foto: iStock/Ki_46ozzie
Jakarta - Salah satu restoran soba di Tokyo sudah berusia lebih dari 1 abad. Bisnis keluarga itu akhirnya tutup sementara akibat adanya kasus alergi.

Di Jepang biasa terjadi rumah makan atau restoran yang dikelola keluarga tutup sesekali karena keadaan tak terduga. Biasanya pemilik meninggalkan pesan yang ditulis tangan di depan pintu. Agar pelanggan tahu kapan mereka akan kembali membuka tempat makan bersangkutan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sebuah restoran soba di Uchi-Kanda, Chiyoda Ward Tokyo, menyatakan penyesalan pada pengunjung karena penutupan tiba-tiba memakai poster. Restoran soba Maruka menempatkan poster besar berwarna, lengkap dengan foto restoran di tahun-tahun awal pembukaannya.

Bersama poster terdapat penjelasan singkat mengenai alasan ditutupnya restoran, lapor Rocketnews24 (11/07). Keterangan pada poster berbunyi:

"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan harian Anda yang membahagiakan. Sekarang, kami akan tutup sementara karena memburuknya alergi soba buckwheat pemilik toko. Bagi seluruh pelanggan yang telah mengunjungi kami sejak 1903 di daerah Kanda, jangka waktu panjang dalam rentang 113 tahun, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih mendalam dari lubuk hati kami. Kami sungguh-sungguh mengucapkan terima kasih."



Pengguna Twitter, @Ki_46ozzie, sempat mengambil foto poster yang tertempel di depan restoran Maruka. Posting tersebut pun telah di-retweet lebih dari 14.000 kali.

Mengingat mie soba terbuat dari buckwheat, alergi buckwheat merupakan kekhawatiran besar bagi siapa saja yang bekerja di sebuah restoran soba. Mendengar tentang situasi memprihatinkan restoran Maruka, timbul kesedihan bagi pengguna Twitter di Jepang.

Salah satu pengguna mengatakan,"Saya sangat bersimpati pada pemiliknya. Tidak bisa berhasil dalam jejak ayah Anda menjalankan bisnis soba keluarga karena alergi merupakan sebuah tragedi mutlak." Pengguna lainnya menyebut, "Ini sangat menyedihkan karena Anda tahu tradisi keluarga akan berakhir jika tidak ada penerus untuk menjalankan bisnis."

Ada juga yang merasakan penderitaan sang pemilik. Seorang pengguna Twitter menulis, "Punya alergi soba yang sama, saya tahu betapa menyakitkan hal ini. Saya hanya bisa berdoa agar kondisinya membaik."

Posting pengguna lain berbunyi, "Pemilik harus bertahan dengan kondisi ini untuk beberapa saat. Mereka mengatakan hanya tutup sementara sehingga saya harap orang lain bisa menggantikan tempatnya, daripada pemilik kembali namun penyakit akan semakin memburuk kedepannya."

Satu-satunya harapan dari restoran yaitu disebutnya penutupan hanya untuk sementara. Akan tetapi tidak ada keterangan kapan restoran akan buka kembali. (msa/odi)

Hide Ads