Tim Philips, pemilik restoran Dead Ringer di Surry Hills Sydney, dihubungi oleh seorang wanita pada Selasa (05/07). Ia menjelaskan pengaturan yang biasa dia lakukan. Menurut Daily Mail (08/07) food blogger itu menyebut ia menawarkan imbalan makan gratis sebagai imbalan review di media sosialnya.
"Dengan segala hormat saya mengatakan Anda punya hak mengulas restoran saya karena saya harus meninjau siklus menstruasi Anda," balas Philips dalam pesan pada food blogger.
![]() |
Ada yang mendukung balasan Philips dengan menyebut pemilik restoran 'menjuarai internet hari ini.' Namun pengikut lainnya mulai memakai hashtag 'casual sexism'
![]() |
Philips yang disebut sebagai salah satu dari 25 bartender terbaik Australia oleh majalah Drinks World Australia, membalas sebagian besar komentar. Ia mengatakan bisnis food blogger 'merusak' industrinya.
Akibatnya, sang food blogger menghapus akun Instagram miliknya. Seorang wanita mengatakan food blogger itu mendapat 'bully' karena posting Philips.
Setelah balasan Philips yang disebut sebagai seksis, membuat bartender itu meminta maaf.
![]() |
Philips mengatakan dia tidak berniat memberi komentar seksis dan malah mencari sesuatu ironis yang ia tidak bisa 'review secara obyektif' seperti siklus menstruasi itu.
"Saya pikir satu-satunya titik yang diketahui mengenai perbedaan saya dan blogger itu adalah jenis kelamin. Ironi "saya meninjau secara obyektif" sesuatu yang saya tidak bisa lakukan secara fisik adalah relevan dengan dia yang tak bisa mengulas sebuah restoran yang memberinya makan gratis. Saya benar-benar baik. Tapi ini banyak terjadi," lanjut Philips.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dead Ringer Restaurant & Bar sendiri menawarkan koktail kelas dunia dengan menu kerap berotasi diantara wine lokal terbaik, beer dan cider. Head chef, Tristan Rosier, menciptakan menu memakai produksi lokal mulai dari camilan bar hingga dessert. Misalnya Beef Tartare, Potato Gratin, Roast Chicken, Buffalo Mozzarella dan Toffee Ice Cream. (lus/odi)