Mikotoksin memiliki dampak yang negatif terhadap keamanan pangan secara global. Mikotoksin adalah komponen yang diproduksi oleh jamur yang telah terbukti bersifat toksik pada temperatur dan kelembapan yang tinggi.
Mikotoksin dapat menyebabkan kanker, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat berujung ancaman kematian.
Sebagian besar, mikotoksin mempengaruhi orang-orang yang tinggal di daerah tropis, di mana cuaca yang lebih hangat memungkinkan untuk pertumbuhan jamur. Mereka tidak menimbulkan masalah besar pada cuaca dingin. Tapi, diduga kuat perubahan iklim bisa mengubah hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
UNEP memiliki peta yang menunjukkan bagaimana paparan mikotoksin dapat menyebar ke Eropa bagian utara. UNEP juga membuat pemetaan di Amerika Utara. Perlu diingat bahwa Washington DC, dan San Fransisco ada dekat garis lintang yang sama dengan Yunani Selatan.
Mikotoksin secara khusus terkait dengan jamur, namun terdapat cara lain dimana iklim dapat meracuni makanan.
Semua tanaman punya kandungan yang rendah akan bahan kimia yang dapat menjadi racun jika dikonsumsi banyak. Jika kekeringan akan berubah menjadi konsentrasi nitrat dan hidrogen sianida dalam makanan.
Misalnya, tanaman membutuhkan nitrat untuk tumbuh, tetapi selama kekeringan beberapa tanaman menumpuk zat kimia daripada mengubahnya menjadi protein.Tanaman lainnya menyedot banyak air untuk menyerap hidrogen sianida.
![]() |
Ada cara beradaptasi, untuk melawan mikotoksin. Laporan UNEP merekomendasikan mengembangkan tanaman yang tahan jamur, mengeringkan biji dengan tepat dan menguji kontaminasi. Tanaman yang tahan kering dan tahan penyakit bisa melindungi penumpukan racun.
Perubahan iklim akan membawa masalah ini ke negara-negara utara yang kaya. Tetapi sebaliknya di negara-negara selatan yang miskin, setiap orang sudah mulai mendertita dari efek tanaman beracun. Langkah-langkap untuk melawan mikotoksin, dan bentuk lain dari keracunan tidak dapat segera dilakukan.
(adr/odi)