New York City akan mengadakan Festival makanan yang dikenal dengan Feeding the 5000 Food. Selain makanan disediakan gratis, para chef memperlihatkan langsung bagaimana mereka mengolah limbah makanan menjadi santapan enak.
Dilansir dari Fastcoexist (10/05) pada festival Feeding the 5000 Food di New York, chef membuat pie dari sisa adonan yang dikiirm distributor makanan. Salad dibuat dari aneka sisa buah dan sayuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dan Berber, chef kepala dan co-owner restoran Manhattan peraih bintang Michelin di Blue Hill membuat cookies dari sisa tepung almond yang dibuang oleh produsen pembuat minyak almond. Sementara chef lainnya memberikan demo memasak dari bahan makanan sisa.
Sebelumnya, festival seperti ini diselenggarakan seperti di Paris, Amsterdam, dan kota-kota lain di Eropa dan Australia. Mereka ingin membawa ide festival ke New York untuk kurangi limbah makanan di Amerika.
Amerika Serikat menghabiskan $218 milliar atau setara dengan Rp 2 triliun/tahun untuk atasi polusi iklim dan limbah-limbah makanan yang berakhir di tempat sampah.
![]() |
'Saya setuju dengan ide mengubah kebiasaan orang melalui kesenangan, hodonism dan kenikmatan. Hal yang terpenting nantinya orang akan malu meninggalkan sisa makanan di piring atau pesan makanan berlebihan. Orang mengubah kebiasaan karena rasa senang,' ungkap Barber.
Di Blue Hill chef Barber membuat ravioli dari daging kambing dan sayuran yang berasal dari sajian sisa malam sebelumnya. Hal ini bukan pemborosan karena harganya seharga $70 atau Rp 929.250. Tetapi dengan gampang dibuang orang.
"Hidangan ini dibuat dari limbah yang umum dikenal di dunia. Seperti sisa potongan daging atau sayuran yang dibuang," ujar Barber. Festival makanan gratis ini diadakan pada tanggal 10 Mei di Union Square Park di Manhattan, dan 18 Mei di Washington D.C. (lus/odi)