Ya, Banjarmasin yang terkenal dengan sebutan 'Kota Seribu Sungai' punya ciri khas pasar terapung yang ramai dikunjungi pagi hari. Salah satunya Lok Baintan di perairan sungai Martapura.
Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit dari pusat kota Banjarmasin mengunakan jalur darat atau 45 menit mengunakan jalur sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jadi, sebelum jam 6 pagi sudah harus sampai di sana. Karena pasar terapung mengikuti arus air sungai, makin siang pasarnya akan makin ke hilir. Sekitar jam 8.30 pagi biasanya mereka sudah mulai meninggalkan lokasi berjualan dan pulang ke rumah masing-masing.
Semilir angin pagi yang sejuk, udara bersih dan kecipak air sungai menandai aktivitas pagi di sungai ini. Perahu berlalu-lalang membawa beragam hasil bumi. Sesekali terdengar teriakan pedagang.
Seperti pasar tradisional pada umumnya, para pedagang pasar terapung Lok Baintan menjual berbagai dagangan seperti sayuran, buah, kue-kue khas daerah setempat, makanan sarapan, ikan segar, beras dan macam-macam kebutuhan pokok.
Wanita mendominasi aktivitas pasar apung. Jangan heran jika melihat ibu-ibu penjual dengan wajah putih. Memoles wajah dengan bedak dingin menjadi salah satu tradisi yang masih dipegang di sini.
![]() |
Uniknya, banyak di antara penjual adalah wanita lanjut usia. Tapi jangan dikira kemampuannya. Anda akan dibuat kagum karena para nenek ini lihai mendayung dan masih cekatan melayani pembeli.
"Yang jualan ibu-ibu dan nenek-nenek. Laki-laki kerja yang lain, membuat perahu, kebanyakan bertani. Hasil panennya dijual juga di pasar apung ini sama istri mereka," kata Roby, pemandu yang menemani detikFood.
Soal harga, terbilang murah. detikFood sempat mencicipi jajanan wadai pais labu yang dijual seharga Rp 1.000 per buah. Bentuknya seperti kue pisang berbungkus daun pisang dan berisi adonan labu parang yang dihaluskan. Rasanya lembut legit.Sarapan seperti lontong kuah dengan ikan haruan rata-rata kurang dari Rp 10.000 per porsi. Mirip lontong sayur berkuah santan dengan potongan ikan haruan yang gurih enak.
Tak boleh dilewatkan buah khas Banjar, yakni jeruk Banjar dan buah mentega, dihargai sekitar Rp 50 ribu - Rp 60 ribu per keranjang, atau bisa dibeli satuan dengan harga Rp 5 ribu per buah.
Sayangnya, detikFood tidak menemukan buah mentega. Rupanya, buah ini munculnya musiman, hanya sekali dalam setahun dan di bulan-bulan tertentu saja.
![]() |
Menurut informasi dari pemandu, buah mentega bentuknya sekepalan tangan, dengan kulit ditumbuhi bulu-bulu halus. Jika masih mentah warna kulitnya hijau, kalau matang berwarna merah gelap. Terkadang ada juga yang merah agak kekuningan. Daging buahnya sekilas mirip apel, namun rasanya manis dan bertekstur sangat lembut atau creamy, sehingga dinamakan buah mentega. Di Bogor orang menyebutnya sebagai 'buah baseball' karena ukurannya sebesar bola baseball.
Asyiknya, para penjual sudah siap dengan pisau untuk memotong-motong buah ini, bagi pembeli yang ingin langsung memakan buah ini di tempat.
Satu hal lagi yang unik, beberapa penjual akan berkata, "Jual" ketika menyerahkan barang dagangannya kepada pembeli. detikFood semula tidak memperhatikan hal ini, sampai Roby, sang pemandu memberitahu.
"Ucapan itu dimaksudkan sebagai simbolis akad jual beli sah. Lengkapnya adalah 'Juallah seadanya'. Kemudian si pembeli akan menjawab 'Tukarlah'. Artinya penjual dan pembeli sudah sepakat dengan barang yang diperjualbelikan dan tidak boleh ada komplain setelah transaksi," jelas Roby.
![]() |
Dijelaskannya, budaya jual beli tersebut mengacu pada syariat Islam yang tertanam dalam masyarakat Banjar. Tradisi ini masih dapat ditemukan dalam transaksi jual beli yang berlangsung di pasar-pasar tradisional di Kalimantan Selatan. Sementara untuk toko-toko dan pusat perbelanjaan modern, akad jual beli umumnya tidak lagi dilafalkan, hanya cukup dengan adanya kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli tentang harga dan barang yang diperjualbelikan.
Banjarmasin dengan keindahan sungai dan pasar apungnya merupakan salah satu destinasi wisata kuliner dan budaya yang sayang jika dilewatkan. Kalau ke Banjarmasin, jangan segan bangun subuh untuk menikmati kesibukan pasar terapung. Tentu saja sambil sarapan dan jajan enak!
(adr/odi)