Mendengar ikan salais pastilah terbayang Riau atau Pekanbaru. Ikan dengan sebutan lain ikan selai ini menjadi ikon kebanggan Provinsi Riau. Terlihat dari adanya tugu berbentuk ikan selais tepat di depan Kantor Walikota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman. Tugu ini diberi nama Tugu Ikan Selais Tiga Sepadan.
![]() |
Ikan selais berbentuk pipih memanjang dengan kepala menyerupai kerucut. Tubuh ikan bernama latin Kryptopterus lais ini tidak memiliki sisik. Ciri lainnya berupa dua 'kumis' panjang di dekat mulutnya.
Sungai Kampar, Sungai Kuantan, Sungai Rokan, Sungai Inderagiri, dan Sungai Segati menjadi habitat hidup ikan selais. Selain di sungai, ikan air tawar ini juga bisa hidup di danau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabarnya proses pengasapan ikan selais merupakan budaya turun temurun warga Riau untuk mengawetkan ikan. Disamping memunculkan aroma khas asap, proses ini juga membuat ikan selais awet hingga 1 tahun.
Penyuka pedas pasti jatuh cinta dengan ikan selais asap karena umumnya disajikan dengan sambal merah yang super pedas. Huah! Selain diasapi, ikan selais juga enak dibakar kecap lalu disajikan bersama bawang merah dan cabai iris.
![]() |
Permintaan yang tinggi, baik untuk konsumsi lokal maupun pemasaran ke wilayah sekitar, membuat harga ikan selais mahal. Perkilogramnya bisa mencapai Rp 80.000.
Banyak restoran di Riau menyediakan ragam olahan ikan selais, seperti Rumah Makan Pondok Ikan Selais di kawasan Jl. Tuanku Tambusai, Kp. Melayu, Sukajadi. Tak perlu bingung mencari rumah makan ini karena ada jaringan internet kuat yang bisa diandalkan. Yuk mampir!
"Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia". (lus/odi)