Wah, Dengan Alat Ini Bau Daging Busuk Bisa Dideteksi!

Wah, Dengan Alat Ini Bau Daging Busuk Bisa Dideteksi!

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 19 Apr 2016 15:26 WIB
Foto: FoodSniffer
Jakarta - Keracunan makanan banyak terjadi karena konsumsi makanan tak segar. Untuk mengatasinya, hadir teknologi 'pencium' makanan bernama FoodSniffer.

NY Daily News (14/04) mengabarkan FoodSniffer dirancang untuk mendeteksi layak atau tidaknya daging mentah dikonsumsi. Teknologi canggih ini memiliki sensor pembaca suhu dan kelembaban daging mentah, termasuk ayam, sapi, dan ikan, melalui gas yang dihasilkannya.

"Dulu saya sering mengalami keracunan makanan," tutur kreator sekaligus CEO FoodSniffer, Augustas Alesiunas mengenai alasan pembuatan alat dapur ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Alesiunas rupanya tidak sendiri. Center for Disease Control (CDC) mengungkap 1 dari 6 warga Amerika menderita keracunan makanan tiap tahun. Dan sebanyak 3000 orang meninggal akibat kejadian ini.

Keracunan makanan umumnya terjadi karena konsumsi makanan tidak segar. Namun sulit untuk mendeteksi kesegaran makanan secara kasat mata. Faktanya, banyak makanan tidak segar terlihat masih bagus, baik dari sisi tekstur maupun aroma.

Karenanya FoodSniffer hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk menggunakannya, Anda cukup mengarahkan alat ini ke daging yang ingin dideteksi. Kemudian buka aplikasi FoodSniffer di ponsel pintar. Nantinya aplikasi akan menampilkan hasil pendeteksian.


Hasil pendeteksian berupa Fresh, Cook Well, dan Spoliled. Fresh merujuk pada keadaan daging yang masih segar sehingga aman dikonsumsi dalam keadaan mentah. Cook well berarti kualitas daging mulai menurun namun masih aman dimakan asalkan dimasak dengan benar. Sedangkan Spoiled menunjukkan daging tidak boleh dimakan karena membahayakan kesehatan.

Alesiunas mengatakan ingin mengembangkan teknologi canggih lain seperti FoodSniffer. Berupa peralatan rumah tangga seperti lemari es pintar. FoodSniffer dijual di Amerika Serikat dengan harga 130 USD atau sekitar Rp 1,7 juta.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads