Di Indonesia, martabak dikenal menjadi dua jenis yaitu martabak manis dan telur. Martabak manis terbuat dari adonan yang merupakan campuran dari tepung terigu, gula, telur dan air. Adonan ini nantinya akan dimasak dalam wajan besi berbentuk lingkaran.
Teksturnya yang berongga dan empuk ini biasanya diberi aneka isian atau topping. Jika dulu topping atau isiannya hanya cokelat, wijen, kacang dan keju. Kini Anda dapat memilih dengan isian rasa premium seperti cokelat nutella, ovomaltine, toblerone hingga cokelat Ferrero Rocher yang manis lembut.
Selain memiliki bentuk adonan yang tebal, martabak juga banyak dimasak dengan adonan tipis yang dinamakan tipker alias tipis kering. Lapisan adonan martabak yang renyah biasa diisi dengan rasa manis seperti meisjes ataupun selai dan juga aneka isian gurih seperti keju mozarella dan juga telur asin.
Akhir-akhir ini juga semakin banyak inovasi martabak yang menyajikan adonan dengan warna berbeda. Bukan warna krem kekuningan seperti martabak original melainkan warna hitam dengan rasa black forest, hijau rasa pandan dan juga red velvet dengan warna merah.
Dan beberapa tahun terakhir, gerai martabak di Jakarta juga memiliki martabak pizza yang bisa diisi dengan banyak jenis topping mulai dari 3 hingga 16 macam. Seperti yang dimiliki oleh Markobar, Martabak Boss, Martabak Lab hingga Martabak Factory.
Nah, selain martabak manis Anda juga pasti menyukai martabak asin dengan tekstur yang renyah. Martabak telur yang asin memiliki lapisan berupa lipatan dengan isian adonan telur, irisan daun bawang dan daging dengan dicelup kuah dan acar yang gurih sedikit asam.
Dalam ulasan kali ini, detikFood akan mengungkap lebih banyak jenis dan juga rasa dari pembuatan martabak asin dan manis. Mulai dari tempat gerai martabak enak hingga sejarah martabak.
(adr/odi)