Jaringan restoran makanan cepat saji global seperti McDonald’s dan KFC terus memperkenalkan burger a la China untuk menarik selera lokal. Namun DaDong hadir dengan burger bebek peking yang langsung mengundang penasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terlihat aneh, paduan burger dengan bebek peking ini membuat DaDong Duck Burger terjual lebih dari 300 buah per hari. DaDong juga menjual burger ini dalam pilihan paket Duck Burger Combo yang berisi burger bebek peking, soda atau teh madu pomelo, dan kentang goreng. Harganya 31 yuan atau sekitar Rp 63.000.
Dikutip dari CNN (23/03), Han Yang selaku manajer restoran mengatakan seluruh chef yang bekerja di restoran makanan cepat saji DaDong berasal dari restoran bebek peking DaDong yang ternama di Beijing. Teknik memanggang maupun resep bebek yang digunakan sama.
Berlokasi di area kota CBD, restoran ini menampilkan dekorasi minimalis. Kebanyakan pengunjung adalah pegawai dari gedung perkantoran di sekitarnya.
Cindy Zhan, salah satu pengunjung yang mencicip burger bebek peking ini mengaku kaget dengan rasanya. “Ini terasa lebih lezat dari yang saya pikir. Tadinya saya mengira burger akan terlalu berminyak, tapi dengan saus spesial hal itu tidak terjadi. Benar-benar berbeda dari burger konvensional,” tuturnya.
Zhan juga senang restoran turut menawarkan menu lain seperti salad dan versi baru Zhajiangmian. Alih-alih dibuat dari mie tradisional a ala Beijing, Zhajiangmian dibuat dari spaghetti lengkap dengan daging babi cincang.
Meski identik sebagai menu Barat, burger rupanya juga sudah ada di China sejak ratusan tahun lalu. Burger a la China yang paling terkenal adalah Roujiamo yang berisi cincangan daging tumis. Ada juga burger daging keledai yang banyak dikonsumsi di China Utara.
(msa/odi)