The Local Italy (29/02) mengabarkan menu burung dara disajikan Cracco sebagai bagian dari demo masaknya di depan kontestan. Episode ini mengudara pada 14 Januari di Sky Italia.
Meski juri lain dan kontestan mengakui kelezatan hidangannya, menu burung dara diprotes Lorenzo Croce selaku Presiden Italian Institute for the Protection of Animals and the Environment (Aidaa). Croce melaporkan Cracco pada polisi Milan atas tuntutan menghasut banyak orang guna melanggar hukum.
"Tidak ada yang meragukan Cracco sebagai chef hebat. Namun memasak burung dara di televisi adalah tindak pidana yang tidak bisa kita abaikan. Burung dara adalah binatang yang dilindungi hukum nasional dan Eropa," jelas Croce pada situs Aidaa.
Tuntutan Croce berdasar pada Birds Directive, sebuah segmen hukum Uni Eropa yang diperbaharui tahun 2009. Peraturan tersebut bertujuan melindungi burung liar dan habitatnya dari ancaman seperti perburuan, penangkapan, dan pembunuhan dengan racun.
Croce juga merasa hidangan lezat Cracco berisiko mendorong warga Italia untuk membunuh burung dara dan mengonsumsinya.
Tindakan Aidaa rupanya tidak disetujui beberapa orang, termasuk pengikutnya di Facebook. Mereka mengatakan Cracco diperbolehkan secara hukum mengolah burung dara yang diternakkan.
Penggemar chef berbintang 3 Michelin ini juga mengkritik Aidaa yang dianggap membuang waktu dan uang dengan melayangkan tuduhan sepele.
Pembelaan turut datang dari Roberto Ciambetti, presiden wilayah Veneto, tempat Cracco lahir dan dibesarkan. "Undang-undang Uni Eropa hanya mencakup hewan liar. Saya kira Cracco memasak burung dara yang diternakkan. Jadi saya tidak yakin mengapa Anda melaporkannya," tutur Ciambetti.
Ini bukan pertama kalinya tindakan Cracco memicu protes warga Italia. Sebelumnya ia juga dipaksa minta maaf karena menyarankan penambahan bawang putih dalam resep hidangan pasta amatriciana.
(lus/odi)