Tiap pagi dan sore hari Stasiun Sudirman dibanjiri pegawai kantoran. Kondisi ini dimanfaatkan penjaja kaki lima dengan menjual makanan murah mengenyangkan.
Stasiun Sudirman terletak di Jalan Kendal No.1, Menteng, Jakarta Pusat. Nama Sudirman diambil dari Jalan Sudirman yang berada di depan stasiun berlantai 2 ini.
Berlokasi di kawasan perkantoran membuat Stasiun Sudirman selalu dipadati pegawai, terutama pada jam masuk dan pulang kantor. Di jam-jam ini pula mereka kerap mengisi perut dengan jajan di dalam atau luar stasiun.
Di lantai atas terdapat Indomaret Point, Starbucks, dan Roti O. Ketiga gerai ini menarik perhatian karena lokasinya dekat loket tiket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indomaret Point menawarkan konsep lebih praktis dibanding minimarket Indomaret pada umumnya. Di sini tersedia beberapa makanan dan minuman siap saji seperti ragam kopi, nasi, dan roti.
Starbucks Stasiun Sudirman kerap jadi meeting point bagi banyak orang. Meski tidak luas, gerai ini tetap menyediakan area duduk dengan ruangan berpendingin udara.
Sementara Roti O menyediakan roti kopi sebagai menu utamanya. Karena roti dipanggang di tempat, wangi kopi sering menyeruak di lantai ini. Bisa menggoda siapapun untuk mampir.
Turun ke lantai bawah yang menjadi tempat menunggu kereta, tersedia Alfa Mart di bagian depan dan Seven Eleven di bagian dalam. Kedua gerai ini berukuran lumayan besar serta menjajakan makanan dan minuman lebih lengkap.
Bila ingin jajan, pengunjung dapat keluar stasiun dari lantai bawah. Para penjaja makanan kaki lima berjejer di sisi depan Pasar Blora yang sedang direnovasi.
Dari pantauan detikFood (24/02), pada sore hari terdapat penjual tahu bulat, cilok, bihun, aneka gorengan, bubur ayam, seblak, bakwan Malang, nasi goreng, dim sum, ketoprak, hingga batagor. Mereka umumnya berjualan dengan gerobak sejak pukul 4 sore hingga 10 malam.
detikFood tertarik mencoba Dim Sum Corner Menteng, Bubur Ayam Sunda, dan Bihun Gorengan.
Seporsi dim sum dijual Rp 14.000 dengan isian ayam, udang, jamur, cumi, dan telur. Disajikan hangat mengepul menggunakan klakat bambu. Saus pelengkapnya berupa kecap asin dan saus sambal cair. Untuk ukuran kaki lima, dim sum ini terasa gurih enak.
Bubur Ayam Sunda juga ramai pengunjung. Dengan harga Rp 9.000, perut dijamin hangat dan kenyang. Isian buburnya lengkap seperti suwiran ayam, kacang kedelai, cakwe, kerupuk, bawang goreng, dan sambal.
Bila belum kenyang, ada bihun goreng dan aneka gorengan. Disiram sambal kacang pedas, rasanya makin enak! Harganya berkisar Rp 8.000.
Semua jajanan kaki lima bisa dibawa pulang atau dimakan di tempat dengan kursi dan meja seadanya.
Tak hanya jajanan kaki lima, juga ada food court persis di seberang peron tengah Stasiun Sudirman. Food court baru ini menghadirkan banyak penjual makanan dengan suasana lebih enak dan bersih.
Mie Keriting Luwes rupanya paling diminati. Hampir tiap meja memesan mie ayam yang dulu berjualan di Taman Menteng ini. Kamipun mencicip Mie Ayam Bakso Pangsit seharga Rp 22.000.
Meski harganya cukup mahal untuk ukuran mie ayam pinggir jalan, kami menyukai racikan mienya. Mienya empuk enak dengan pelengkap daging ayam yang royal. Rasa baksonya pun gurih khas daging sapi.
Sebagai penutup, ada es duren yang legit manis seharga Rp 15.000. Disajikan dengan topping keju parut, choco chips, dan wafer astor. Wah, mantap!
Jika sore ini melintasi Stasiun Sudirman, tak ada salahnya melipir jajan di sini!
(adr/odi)