Nian Gao, Dodol China dengan Aneka Bentuk dan Rasa

Sajian Istimewa Tahun Monyet

Nian Gao, Dodol China dengan Aneka Bentuk dan Rasa

Maya Safira - detikFood
Kamis, 04 Feb 2016 14:35 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta -

Tahun Baru Imlek lekat dengan keberadaan kue keranjang atau nian gao. Meski umumnya berbentuk bulat dengan warna cokelat tua, ada juga versi nian gao lainnya.

Beragam sajian spesial bisa ditemui saat Imlek. Dalam jajaran kue legit, nian gao tak bisa dilewatkan.

“Sebenarnya nian gao adalah satu makanan tradisional Imlek. Nian gao yang berasal dari China ini untuk perayaan tahun baru. Dalam bahasa Indonesia umumnya disebut dodol China atau kue keranjang," ucap Chef John Chu, Executive Chinese Chef Hotel JW Marriott Jakarta, saat ditemui Detikfood (03/02).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Nian gao dalam pengucapan bahasa China mirip dengan kata "tahun" dan "tinggi". Karena itu keberadaannya melambangkan peruntungan yang lebih baik di tahun baru.

"Nian gao dalam bahasa Mandarin artinya supaya tiap tahun bisa tambah tinggi. Contohnya anak kecil tambah umur, tambah lebih cepat tinggi. Untuk orang dewasa di tahun baru bisa bertambah untung, lebih luas bisnisnya. Jadi itu maknanya nian gao," jelas chef asal Malaysia ini.

Mengenai jenisnya, nian gao ada varian tradisional dan modern. Jenis tradisional biasanya berwarna cokelat seperti kue keranjang yang umum dijual. Dalam pembuatannya, brown sugar ditambahkan untuk memberi warna sekaligus aroma wangi pada nian gao tradisional.



Chef yang sudah bekerja di Pearl Restaurant Hotel JW Marriott Jakarta sejak tahun 2009 ini, menyebut nian gao juga bisa diberi rasa lain. Misalnya nian gao kelapa yang dibuat chef Chu. Karena tak ada pemakaian brown sugar, warnanya pun putih.

Disamping itu, nian gao dapat ditambahkan kacang merah hingga chestnut. "Tergantung orang suka rasa apa. Kalau mau rasa lain juga boleh," sebut chef Chu.

Begitu pula bentuknya. Tidak melulu harus berbentuk bulat.

"Nian gao sebenarnya ada banyak jenis, tergantung pakai cetakan apa. Contohnya ada cetakan ikan, emas batangan, bunga, bunga matahari. Apa saja bisa kalau mau beda (bentuk) nian gao. Tapi (nian gao) tradisional, kita bisa pakai keranjang saja," jelas chef yang ramah ini.



Nian gao yang biasanya jadi hadiah untuk keluarga atau kerabat, memiliki tekstur kenyal dan rasa legit. Sebab makanan ini terbuat dari bahan dasar tepung beras ketan, tepung tang mien, dan gula.

Setelah adonan dimasukkan cetakan, nian gao dikukus selama 2 jam. Baru bisa disajikan.



Selain dimakan begitu saja, nian gao juga cocok untuk olahan lain. Chef Chu mengatakan nian gao yang sudah jadi bisa dikukus (steam), goreng atau pan fried. Tergantung selera seseorang, tambahnya.

"Contoh, nian gao yang sudah jadi, dipotong dan digoreng. Tambahkan ubi dan talas, kemudian pakai tepung yang crispy. Goreng dengan minyak. Atau mau di pan fry pakai sedikit telur. Itu yang tradisional. Bisa juga sesudah steam dibaluri parutan kelapa segar. Rasanya lebih enak," ungkap chef Chu.



Untuk Imlek tahun ini, Hotel JW Marriott Jakarta menyediakan nian gao tradisional dan kelapa dalam bentuk ikan kecil maupun besar. Ada juga nian gao bentuk emas batangan yang ikut diberi taburan bubuk emas. Harga nian gao berkisar antara Rp 318.000 - Rp 388.000.

(msa/odi)

Hide Ads