Bikin Kue Keranjang Legendaris yang Enak, Ini Rahasia Ny. Lauw!

Sajian Istimewa Tahun Monyet

Bikin Kue Keranjang Legendaris yang Enak, Ini Rahasia Ny. Lauw!

Lusiana Mustinda - detikFood
Kamis, 04 Feb 2016 09:08 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

​Usaha rumahan kue keranjang di Tangerang in sudah ada sejak 52 tahun silam. Hingga kini kue keranjang berbungkus daun pisangnya selalu diburu oleh pembeli. Apa rahasia kelezatannya? ​

Kue keranjang merupakan kue yang disajikan khusus saat perayaan Imlek. Dalam bahasa Mandarin kue keranjang juga disebut dengan Nian Gao yang berarti 'tahun tinggi'.

Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula. Kue ini memiliki tekstur yang lengket dengan rasa yang manis. Rasa manis inilah yang diharapkan dapat membawa ​rejeki dan kenikmatan ​di tahun yang akan datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Berada di kawasan Tangerang, tepatnya di jalan Bouraq​, u​saha rumahan kue keranjang Ny. Lauw sudah dikenal sejak tahun 1962. ​Beberapa minggu menjelang imlek, tempat ini mulai memproduksi kue keranjang dan aneka dodol.​

“Awalnya dari kakek, tapi ibu saya mulai merintis pabrik ini sekitar tahun 1962. Sekarang saya generasi ketiga,” ujar Umar Sanjaya, selaku pengelola dari pabrik Ny. Lauw pada detikFood (22/01).

Berbeda dengan pabrik kue keranjang lain. Di sini, semua proses pembuatannya masih menggunakan cara tradisional. Karyawan wanita bertugas untuk menumbuk beras ketan, melapisi cetakan keranjang dengan daun pisang dan mengemas. Sedangkan karyawan laki-laki bertugas ​mengaduk adonan​ serta ​mengukus​ kue.



Beras ketan ditumbuk sendiri untuk mendapatkan tepung yang berkualitas. Tepung ketan yang jadi bahan utama kue keranjang dibuat sendiri oleh para ibu-ibu. Mereka bertugas untuk menghaluskan dengan lumpang dan alu serta mengayaknya hingga ​halus memakai saringan kain yang dibuat sendiri agar tepung benar-benar halus.​

Selain kue keranjang, pabrik Ny. Lauw juga memproduksi dodol. “Dalam sehari kita produksi sekitar 1 ton. Dodol tiap hari bikin tapi jumlahnya sedikit. Kalau kue keranjang hanya 2 minggu menjelang Imlek saja,” jelas Umar.

Dalam proses pembuatannya, “Tepung ketan yang sudah ditumbuk dicampur dengan gula sirup, kemudian difermentasi ​di dalam tong-tong plastik selama 2 minggu. Setelah itu adonan ditambah sirop gula dan diaduk dengan mesin hingga kental. Dituang dalam cetakan lalu dikukus, ” tambahnya.



Umar mengatakan, warna merah yang dihasikan dari kue keranjang yang ia produksi berasal dari proses pengukusan yang lama dan juga proses fermentasi adonan.

Kini ia memiliki lebih dari 100 karyawan yang bekerja jelang Imlek. Pemasaran kue keranjang Ny. Lauw sekitar Jabodetabek. Bagi Anda yang ingin memesan sebaiknya dilakukan ​1-2 ​bulan sebelum Imlek, jika tidak jangan harap Anda akan mendapatkan kue keranjang legendaris ini.



Harga yang ditawarkan per kilonya untuk kue keranjang sekitar Rp 30.000. ​Selain kue keranjang berbungkus daun pisang, juga ada yang dibungkus plastik. Dodol dengan pilihan rasa gula merah, wijen dan durian.​

Penggunaan bahan alami​ atau ​ tanpa bahan pengawet​ dan proses manual​ menjadi rahasia dibalik rasa enak pada kue keranjang ​buatan Nyonya Lauw ini. Rasanya tak terlalu legit dengan aroma wangi daun pisang dan kekenyalan yang pas. Pantas saja kue keranjang ini selalu diburu orang saat imlek.


Pabrik Ny. Lauw
Jl. Lio Baru, Bouraq
Gang SPG No. 55 RT 001 RW 02
Kampung Sirnagalih, Tangerang
Telp: (021) 5524587

(adr/odi)

Hide Ads