Teh dari bunga butterfly pea atau butterfly pea flower tea atau bunga telang populer di Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Thailand. Teh ini disukai karena warnanya biru cantik dan rasanya manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benar saja, 5 menit setelah diseduh, teh berubah warna menjadi biru muda. Warna biru ini begitu pekat sehingga tidak tampak seperti layak minum. Namun saat dicicip, teh terasa earthy dan woody, mirip dengan teh hijau berkualitas baik.
“Masyarakat Thailand suka butterfly pea flower tea yang manis. Mereka kerap menambahkan lemon atau jeruk nipis dan gula aren kedalamnya,” ujar pakar teh, Kathy Chan. Ia meyakini teh ini akan populer sebagai minuman eksotis.
Chan menambahkan, bunga butterfly pea sebenarnya telah lama digunakan sebagai pewarna alami makanan di Thailand. Misalnya untuk mewarnai pulut inti, sejenis dessert berbahan ketan manis dan kelapa. “Bisa juga untuk mewarnai puding,” tambahnya.
Teh butterfly pea sering disajikan di banyak hotel dan spa sebagai minuman selamat datang. “Di Thailand dan Vietnam, minuman ini sangat khas layaknya teh jahe atau chamomile di Amerika Serikat,” jelas Chan. Ia menambahkan, “Minum teh ini diyakini dapat menyehatkan rambut dan penglihatan, serta meningkatkan kesuburan.”
Hal paling unik dari teh butterfly pea adalah perubahan warnanya ketika dicampurkan bahan lain. Saat diaduk, warna teh bahkan sudah berubah menjadi biru pekat. “Ketika ditambahkan lemon, misalnya, teh berwarna violet,” tutur Chan.
Ia pernah bereksperimen menambahkan bunga fuchsia roselle hibiscus, ternyata warna teh menjadi merah terang. Chan mengatakan, “Jika dicampurkan dengan soda, warna teh dapat berubah menjadi abu-abu susu. Warna ini mengerikan.”
Perubahan warna tersebut rupanya dipengaruhi derajat kesaman (pH) bahan yang dicampurkan ke dalam teh butterfly pea atau teh bunga telang.
(adr/odi)